Pemkab Sidoarjo Soroti Maraknya Gula Rafinasi di Pasar Tradisional

Pemkab Sidoarjo Soroti Maraknya Gula Rafinasi di Pasar Tradisional

Suparno - detikJatim
Rabu, 13 Agu 2025 20:30 WIB
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana
Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyoroti maraknya peredaran gula rafinasi yang bocor ke pasar tradisional dan pasar rakyat. Padahal, gula rafinasi ini seharusnya hanya digunakan untuk industri makanan dan minuman. Kondisi ini menyebabkan gula hasil produksi petani tebu menumpuk di gudang karena penjualan menurun.

Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, mengatakan, pihaknya mendapat keluhan langsung dari petani tebu yang keberatan karena gula rafinasi beredar luas di pasar rakyat.

"Secara aturan, ini tidak boleh. Kita bersama instansi terkait harus segera menghentikan peredaran gula rafinasi di pasar rakyat," tegas Mimik kepada detikJatim, Rabu (13/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pabrik gula yang terdampak peredaran gula rafinasi ini adalah Pabrik Gula (PG) Candi Baru Sidoarjo. Menurut HRD PG Candi, Yoga Aditomo, saat ini pabrik tengah menjalani masa giling, di mana semua pabrik gula sedang memproduksi gula dari tebu. Namun, di tengah musim produksi, penjualan gula justru menurun drastis.

ADVERTISEMENT

"Harga gula sangat rendah, bahkan lelang-lelang sudah di bawah harga acuan pemerintah. Ini membuat kami kesulitan menjual gula hasil produksi," kata Yoga.

Menanggapi kondisi tersebut, Wabup Mimik memerintahkan instansi terkait agar turun ke lapangan menelusuri peredaran gula rafinasi yang masuk ke pasar rakyat.

"Kasihan petani dan pabrik gula dalam negeri yang kena dampak. Instansi terkait harus segera menyelidiki dan menghentikan peredaran gula rafinasi yang seharusnya khusus untuk industri tapi dijual bebas di pasaran," ujarnya.

Selain itu, Pemkab Sidoarjo juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perbedaan gula rafinasi dan gula kristal (lokal) serta dampak negatif konsumsi gula rafinasi bagi kesehatan.

"Sosialisasi ini penting agar masyarakat paham dan bisa memilih gula yang lebih sehat, yaitu gula kristal untuk konsumsi sehari-hari," pungkas Mimik.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads