dr Yusdeny Tak Gentar Status PNS Dicabut Usai Kibarkan Bendera One Piece

dr Yusdeny Tak Gentar Status PNS Dicabut Usai Kibarkan Bendera One Piece

Chuk Shatu W - detikJatim
Rabu, 13 Agu 2025 20:20 WIB
Penampakan bendera One Piece yang dikibarkan dr Yusdeny Lanasakti di rumahnya Kelurahan Dabasah, Bondowoso
Penampakan bendera One Piece yang dikibarkan dr Yusdeny Lanasakti di rumahnya Kelurahan Dabasah, Bondowoso (Foto file: Chuk Shatu W/detikJatim)
Bondowoso -

Dokter Yusdeny Lanasakti (41) tetap memasang bendera One Piece di rumahnya Kelurahan Dabasah, Bondowoso meski sempat didatangi anggota Koramil setempat. Ia juga mengaku tak takut karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dicopot.

dr Yusdeny merupakan dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Koesnadi berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia mengaku siap menerima segala konsekuensi atas aksinya yang memasang bendera Jolly Roger One Piece.

"Seandainya mau mencabut saya sebagai PNS, tanpa berpikir dua kali, saya sangat rela. Gak apa-apa," kata dr Yusdeny, Rabu (13/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan, sebenarnya wajar rakyat protes pada pemerintah. Apalagi saat ini kebijakan pajak yang semakin mencekik dan menyengsarakan rakyat.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, ia mengaku masih paham aturan terkait pemasangan bendera selain merah putih. Untuk itu, dr Yusdeny tak memasang bendera one Piece lebih tinggi dari Dwi Warna Merah Putih.

"Bendera merah putih itu bapak saya juga memperjuangkan pada zaman kemerdekaan. Jadi saya gak mau berkhianat kepada bapak saya sendiri. Makanya saya taruh di sini dan gak saya kibarkan bersama merah putih. Itu cuma lambang protes kita," tegasnya.

Sebelumnya, seorang dokter di Kelurahan Dabasah, Bondowoso mengibarkan bendera One Piece di rumahnya. Bendera hitam bergambar tengkorak itu dipasang sebagai wujud protes pemerintah.

Dokter yang nekat mengibarkan bendera One Piece di rumahnya itu bernama Yusdeny Lanasakti. Ia merupakan dokter spesialis penyakit dalam pada RSUD Koesnadi berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

Saat dikonfirmasi, dr Yusdeny membenarkan pemasangan bendera One Piece tersebut yang sempat viral di media sosial. Ia menyebut pemasangan itu dilakukan pada Jumat, 1 Agustus 2025.

dr Yusdeny mengaku pemasangan bendera One Piece bukan sekadar ikut-ikutan tren, tetapi sebagai bentuk protes. Salah satunya terkait kebijakan pajak yang ugal-ugalan yang menyengsarakan rakyat.

"Pemasangan bendera One Piece itu sebagai wujud protes pada pemerintah," kata dr Yusdeny, Rabu (13/8/2025).




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads