Pasutri di Sidoarjo 17 Tahun Buka Rumah Belajar Gratis untuk Anak Tuli

Pasutri di Sidoarjo 17 Tahun Buka Rumah Belajar Gratis untuk Anak Tuli

Suparno - detikJatim
Rabu, 13 Agu 2025 06:00 WIB
Joko Prasetyo, pemilik Rumah Belajar Tuli sejak tahun 2008
Joko Prasetyo, pemilik Rumah Belajar Tuli sejak tahun 2008. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Sepasang suami istri asal Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, menginisiasi berdirinya Rumah Belajar Tuli sejak tahun 2008. Tempat ini menjadi ruang belajar gratis bagi anak-anak tuli untuk mengaji, belajar akademik, hingga mengembangkan potensi diri.

Mereka adalah Joko Prasetyo (46) dan Endah Riwayati (44). Berangkat dari kepedulian terhadap anak-anak tuli di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, pasutri ini memanfaatkan ruang tamu rumah dan pendopo samping rumahnya untuk kegiatan belajar.

"Anak-anak di sini belajar ngaji pakai bahasa isyarat, belajar bicara, bahkan kami ajarkan keterampilan lain yang bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka," kata Joko Prasetyo saat ditemui di lokasi, Rabu (12/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko yang juga menjadi pembina Rumah Belajar Tuli Baitul Ashom ini menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 30 anak tuli yang rutin mengikuti kegiatan belajar di tempatnya.

Tak hanya fokus pada kemampuan membaca Al-Qur'an dengan bahasa isyarat, anak-anak di sini juga diajak untuk mengembangkan keterampilan personal agar lebih siap bersosialisasi dengan masyarakat luas.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin mereka tumbuh jadi pribadi yang mandiri dan percaya diri. Harapan kami, ini bisa jadi bekal mereka di masa depan," imbuhnya.

Selama 17 tahun berjalan, Rumah Belajar Tuli ini tetap konsisten membuka ruang belajar tanpa memungut biaya sepeserpun. Joko dan Endah berharap, akan lebih banyak pihak yang peduli dan mendukung agar anak-anak tuli mendapat akses pendidikan dan pengembangan diri yang setara.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads