PUID Unesa dan Kotunesa Ajak Sahabat Tuli Ngaji Bahasa Isyarat Saat Ramadan

PUID Unesa dan Kotunesa Ajak Sahabat Tuli Ngaji Bahasa Isyarat Saat Ramadan

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 26 Mar 2024 01:00 WIB
Ngaji Bahasa Isyarat di Unesa
Pusat Unggulan Ilmu Disabilitas Unair ajak sahabat tuli ngaji bahasa isyarat saat Ramadan (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Momen bulan Ramadan selalu dimanfaatkan umat muslim berbondong-bondong mencari kebaikan karena akan mendapatkan pahala dua kali lipat dibanding bulan lainnya. Salah satunya dengan membaca Al-Qur'an atau tadarus, baik di masjid, musala, hingga rumah.

Orang-orang dengan kondisi disabilitas tak menjadi penghalang untuk membaca Al- Qur'an. Pusat Unggulan Ilmu Disabilitas (PUID) Unesa bersama Komunitas Tuli Unesa (Kotunesa) menggelar 'Ngaji Bahasa Isyarat' saat bulan Ramadan.

Kegiatan yang digelar oleh Unesa ini melibatkan Rumah Qur'an Sahabat Tuli (RQST) sebagai pengajar ngaji bahasa isyarat. Mengaji dengan bahasa isyarat ini berlangsung di Gedung Unit Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (ULABK) Kampus 2 Lidah Wetan hingga Kamis (28/3/202).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Kotunesa Moch Fadillah Akbar mengatakan kegiatan ngaji bahasa isyarat ini difasilitasi Direktorat Disabilitas Unesa. Ngaji bareng ini diikuti oleh mahasiswa tuli Unesa dan sejumlah volunteer.

"Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya bersama untuk mempelajari dan memahami Al- Qur'an sebagai pedoman hidup manusia," kata Fadillah, Senin (25/3/2024).

ADVERTISEMENT

Tujuan ngaji bahasa isyarat tersebut untuk memberikan pengalaman dan pemahaman membaca Al- Qur'an menggunakan bahasa isyarat. Selain itu juga mencari keberkahan di bulan suci Ramadan.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan media membaca Al- Qur'an menggunakan bahasa isyarat kepada para volunter direktorat disabilitas Unesa.

"Mahasiswa pendidikan luar biasa (PLB) dapat mengajarkan cara membaca Al- Qur'an menggunakan bahasa isyarat kepada anak didiknya kelak," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Fadillah berharap dapat menambah pemahaman teman tuli terkait agama dan tata cara membaca Al- Qur'an menggunakan bahasa isyarat yang sesuai dengan tata cara dan kaidahnya.

"Kegiatan ini juga sebagai gerakan awal untuk mensosialisasikan kegiatan dan program, sehingga hasil dari pergerakan ini dapat tercipta lingkungan kampus yang ramah disabilitas. Tidak hanya dari aspek infrastruktur, tetapi juga dari berbagai aspek yang lebih komprehensif," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads