Pak Eri, Warga Pakis Keluhkan Lingkungan Kotor hingga Bau Tak Sedap

Pak Eri, Warga Pakis Keluhkan Lingkungan Kotor hingga Bau Tak Sedap

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 11 Agu 2025 16:30 WIB
Tumpukan Sampah di Jalan Pakis Surabaya
Tumpukan sampah di Jalan Pakis Surabaya. Foto: Aprilia Devi
Surabaya -

Viral di media sosial tumpukan sampah terlihat di kawasan Jalan Pakis, Kota Surabaya. Tak hanya mengganggu keindahan dan fungsi jalan, sampah-sampah itu juga menimbulkan bau tak sedap.

Pantauan detikJatim, tumpukan sampah itu memanjang hingga sekitar 15 meter. Sampah rumah tangga seperti sisa makanan dan berbagai jenis plastik mendominasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga setempat, Jadiq (60) mengatakan, keberadaan sampah itu mengganggu lingkungan pemukiman. Tak hanya itu, kawasan Pasar Pakis yang lokasinya tak jauh dari sana juga turut terdampak.

"Bukan bau lagi, orang lewat pasti risih (dampaknya bau cukup parah). Kalau hujan juga kebawa air ke mana-mana sampahnya. Akhirnya kadang numpuk di pasar, terus pengelola pasar yang ngambilin," ujar Jadiq saat dijumpai detikJatim, Senin (11/8/2025).

ADVERTISEMENT

Padahal, di kawasan itu, Pemkot Surabaya telah memasang papan larangan membuang sampah sembarangan. Papan tersebut sudah ada sejak beberapa tahun ke belakang.

"Yang masang peringatan zaman Wali Kota Bu Risma," kata Jadiq.

Jadiq pun menjelaskan pelaku yang kerap membuang sampah di kawasan Jalan Pakis itu bukan warga setempat, melainkan orang-orang luar yang tidak bertanggung jawab. Sebab, para warga setempat biasanya membuang sampah di tong sampah dan TPS yang telah disiapkan DLH Surabaya.

"Jadi, biasanya bukan orang sini, lewat terus lihat kondisi sekitar, habis itu buang sampah dilempat gitu saja langsung pergi. Kayak gitu sering, mereka pakai motor," jelasnya.

Menurutnya, dulu orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu kerap membuang sampah sembarangan di malam hari. Namun, saat ini polanya berubah. Mereka bisa kapan saja membuang sampah di Jalan Pakis asal tidak terdeteksi petugas.

"Satpol PP pernah standby (malam hari), ada yang ketangkap paling 1-2 orang. Jadi, jam buangnya sekarang nggak beraturan, akhirnya setiap hari, setiap waktu, sekarang pun bisa," ungkapnya.

Jadiq menerangkan tumpukan sampah itu juga biasanya akan diangkut atau dibersihkan petugas. Namun, susah untuk kembali bersih karena masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan di sana.

"Akhirnya ya biasanya sama pihak DLH dibersihkan, kadang pakai mobil atau pakai Tossa. Tapi, selalu balik lagi," terangnya.

Sementara itu, salah satu pengguna jalan, Dika (30) yang juga merupakan warga Surabaya turut mengeluhkan bau tak sedap setiap melintas di Jalan Pakis.

"Saya sering lewat situ, baunya memang gak enak karena banyak sampah. Tumpukan sampah itu kayaknya juga walaupun dibersihkan selalu balik lagi," keluhnya.




(irb/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads