Saat jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi dan mata masih terjaga, mungkin kita tidak menyadari bahwa setiap detik begadang adalah investasi buruk untuk kesehatan. Yuk, simak alasan mengapa kebiasaan begadang bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan.
Kebiasaan tidur larut malam yang terus-menerus menyimpan bahaya serius yang bisa menggerogoti kesehatan secara perlahan. Dari risiko penyakit jantung hingga penurunan fungsi otak, mulai dari obesitas hingga depresi, dampak buruk begadang ternyata jauh lebih mengerikan dari yang dibayangkan.
Baca juga: Waspada Bahaya Mengonsumsi Beras Oplosan |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak Buruk Begadang
Tidur larut malam terus-menerus m memiliki dampak buruk yang serius bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Berikut beberapa dampak negatif begadang berdasarkan sumber-sumber resmi dan ahli kesehatan.
1. Gangguan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Para ahli telah menunjukkan kaitan erat antara begadang dan risiko penyakit kardiovaskular. Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah (hipertensi), detak jantung, dan peradangan dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu terjadinya serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Hal ini terjadi karena kurang tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur stres dan peredaran darah.
2. Peningkatan Risiko Obesitas dan Diabetes
Begadang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, yaitu hormon ghrelin (pemicu lapar) dan leptin (pemberi sinyal kenyang). Saat kurang tidur, hormon ghrelin akan meningkat, sedangkan hormon leptin menurun.
Akibatnya, tubuh merasa lebih cepat lapar dan sulit merasa kenyang, sehingga memicu kebiasaan makan berlebihan. Selain itu, begadang juga mengganggu metabolisme glukosa, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memproduksi sitokin dan antibodi, protein yang berperan penting dalam melawan infeksi dan peradangan. Ketika kita begadang, produksi zat-zat penting ini akan terganggu.
Sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terserang penyakit, seperti flu, pilek, atau infeksi virus lainnya.
4. Gangguan Fungsi Otak dan Penurunan Konsentrasi
Tidur yang cukup sangat vital untuk fungsi kognitif otak. Begadang dapat merusak sel-sel otak, mengganggu memori, kemampuan berpikir, dan daya nalar.
Kondisi ini membuat seseorang menjadi sulit fokus, mudah lupa, dan tingkat kewaspadaan menurun. Dampak ini sangat berbahaya, terutama saat melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin.
5. Masalah Kesehatan Mental
Kurang tidur secara kronis dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan gangguan cemas. Begadang membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres (kortisol), yang memicu ketidakstabilan emosi.
Akibatnya, seseorang bisa menjadi lebih mudah marah, sensitif, dan sulit mengendalikan diri. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu kesehatan mental secara serius.
6. Penuaan Dini pada Kulit
Dampak buruk begadang juga terlihat pada kondisi kulit. Saat kurang tidur, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon kortisol yang dapat merusak kolagen, protein penting untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Hal ini menyebabkan kulit menjadi lebih kusam, kering, dan muncul tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan dan lingkaran hitam di bawah mata (mata panda).
Untuk menjaga kesehatan secara optimal, para ahli menyarankan orang dewasa untuk tidur minimal 7-9 jam setiap malam. Mengurangi kebiasaan begadang dan menciptakan pola tidur yang teratur adalah langkah penting untuk mencegah berbagai dampak buruk yang telah disebutkan di atas.
(hil/irb)












































