Sejumlah Siswa Sekolah Rakyat Mundur, Pemprov Jatim Buka Suara

Sejumlah Siswa Sekolah Rakyat Mundur, Pemprov Jatim Buka Suara

Faiq Azmi - detikJatim
Minggu, 10 Agu 2025 21:40 WIB
Kadinsos Jatim Restu Novi Widiani
Kadinsos Jatim Restu Novi Widiani/Foto: Faiq Azmi/detikJatim
Surabaya -

Ratusan siswa dan guru Sekolah Rakyat resmi mengundurkan diri, beberapa di antaranya dari Jawa Timur. Pemprov Jatim melalui Dinsos buka suara soal mundurnya siswa tersebut.

Kadinsos Jatim Restu Novi Widiani mengakui adanya siswa yang mundur dari sejumlah Sekolah Rakyat di Jatim. Namun, beberapa di antaranya telah mundur sebelum masa pengenalan lingkungan Sekolah Rakyat dimulai.

"Emang ada beberapa kami pantau tidak jadi (ikut Sekolah Rakyat). Ya kami tidak memaksa ketika dia putuskan tidak jadi, tidak memaksa karena ini kan harus ada berkenan orang tua, harus ada berkenan siswa ketemu dan inilah kita melakukan perjanjian di SK kan," kata Kadinsos Jatim Restu Novi Widiani, Minggu (10/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novi mengaku akan terus memantau 19 Sekolah Rakyat yang ada di Jatim. Apalagi, masih ada Sekolah Rakyat di Jatim yang baru mulai tahun pelajaran pada pekan depan.

ADVERTISEMENT

"Nanti diamati lagi ketika tanggal 15 Agustus ada Sekolah Rakyat dimulai lagi," tambahnya.

Novi membeberkan sejumlah faktor yang membuat siswa mundur sebelum mengikuti SR. Salah satunya soal sistem sekolah yang boarding school.

"Ya ada perpisahan dengan orang tua karena ini boarding school. Bisa siswanya tidak siap atau orang tuanya yang tidak kuat. Ini kan sesuatu yang baru mulai Sekolah Rakyat, ketika nanti dari teman-teman membuat berita yang bagus semakin banyak minat anak-anak terhadap Sekolah Rakyat," bebernya.

Novi juga menyebut beberapa siswa yang mundur dari Sekolah Rakyat ternyata dilakukan sebelum masa pengenalan lingkungan sekolah dimulai.

"Seperti misalnya di Jember itu bukan mundur, tetapi belum dimulai (belum dimulai tahun ajaran sudah mundur). Jadi pada saat belum ditetapkan MPLS, ketika tidak jadi, kami penjangkauan kembali merekrut murid baru dan di Jember, kami pastikan sudah ada penggantinya," katanya.

Novi menegaskan bahwa Sekolah Rakyat yang sudah berjalan tidak ada kendala. Ia menyebut saat ini sudah ada sebanyak 15 Sekolah Rakyat yang beroperasi di Jatim. Sebanyak 12 SR masuk tahap 1A. Kemudian tiga ikut tahap 1B yang operasional awal Agustus. Rencananya, ada empat lagi yang operasional pada pertengahan Agustus nanti.

"Jadi total Jatim ada 19 SR," pungkasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads