Petani Lamongan Belajar Tenaga Surya dari Mahasiswa KKN

Petani Lamongan Belajar Tenaga Surya dari Mahasiswa KKN

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 09 Agu 2025 21:00 WIB
Pelatihan PLTS untuk petani Lamongan.
Pelatihan PLTS untuk petani Lamongan. Foto: Istimewa
Lamongan -

Puluhan petani di Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukoanyar ini mengikuti pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diinisiasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Lamongan (Unisla).

Pelatihan ini dibimbing langsung empat mahasiswa Teknik Elektro Unisla anggota KKN Kelompok 15, yaitu Muhammad Adam, Rifki Adi Firmansyah, Nabila Abidah Syafitri, dan Ferdiansyah Dwi Ramadhan. Mereka mengenalkan potensi energi matahari sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi lahan pertanian.

"PLTS ini bisa membantu pertanian lebih efisien, misalnya untuk penerangan malam, mengoperasikan pompa air irigasi, hingga menjaga sawah di malam hari," kata salah satu pemateri, Adam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya teori, para petani juga diajak praktik langsung. Mereka diajari cara memasang panel surya, menghubungkannya hingga menghasilkan listrik, serta mempelajari metode perawatan agar perangkat dapat awet digunakan.

ADVERTISEMENT

"Teknologi energi terbarukan seperti PLTS sangat potensial untuk mendukung swasembada pangan," ujarnya.

Pemanfaatan PLTS diyakini menjadi langkah strategis. Selain ramah lingkungan, PLTS juga dinilai bisa mengurangi ketergantungan pada listrik PLN, terutama di area persawahan yang jauh dari sumber listrik.

"Tidak hanya sekadar mengenalkan, tapi agar para petani warga Desa Sukoanyar juga mampu memahami dan mengaplikasikan teknologi PLTS untuk kebutuhan di sektor pertanihan, seperti penerangan, pengairan sawah, atau bermalam di sawah ketika dibutuhkan penjagahan," imbuhnya.

Kegiatan sosialisasi PLTS ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Desa Sukoanyar. Ia berharap pengetahuan baru ini dapat segera diterapkan untuk memajukan sektor pertanian setempat.

Dengan pelatihan ini, Desa Sukoanyar bertekad melangkah menuju pertanian modern yang mandiri energi. Harapannya dapat menjadikan teknologi sebagai salah satu kunci tercapainya swasembada pangan di masa depan.

"Kami ingin petani di desa ini tidak hanya mengenal teknologi, tapi juga mampu menggunakannya untuk meningkatkan hasil pertanian," terangnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads