.webp)
Seorang pengendara mobil dihentikan debt collector dan terlibat keributan hingga berujung laporan ke polisi. Namun, polisi dalam video justru terlihat akrab dengan debt collector. Belakangan diketahui, mobil tersebut ditumpangi seorang influencer.
"Penumpangnya ternyata seorang influencer," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (8/8/2025).
Henri menjelaskan, keributan itu terjadi pada Rabu (6/8/2025). Influencer bernama Widi Fitria Hakim bersama keluarganya saat itu dalam perjalanan dari Malang menuju Bandung menggunakan mobil rental jenis Nissan Grand Livina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian sekitar pukul 15.45 WIB, saat singgah di Masjid Ridho Ilahi Desa Ngudikan, Kecamatan Wilangan, untuk beristirahat dan salat Asar," kata Henri.
Henri mengungkapkan, mobil rental yang ditumpangi Widi menunggak angsuran tiga bulan. Hal ini terungkap setelah sopir menghubungi pemilik rental.
"Beberapa orang dari pihak dept collector mendatangi influencer menyatakan akan menarik kendaraan tersebut karena dinilai telah telat bayar angsuran selama tiga bulan," jelas Henri.
Menurutnya, pemilik rental kemudian langsung membayar angsuran satu bulan. Kedua pihak akhirnya mencapai kesepakatan.
"Kemudian setelah tercapai musyawarah mufakat atau kesepakatan antara pihak keluarga Widi dan pihak debt collector, sekitar pukul 17.30 WIB keluarga Widi diperbolehkan melanjutkan perjalanan menuju Bandung, dan pihak debt collector tidak bisa menarik mobil tersebut," tandas Henri.
Sebelumnya, video 1 menit 4 detik tersebar di media sosial, menampilkan adu mulut antara pengendara dan penumpang wanita dengan dua pria mengaku debt collector. Saat perempuan itu merekam, kedua pria melarang dengan menutup ponselnya.
Di akhir video, tampak potongan rekaman dari jarak jauh memperlihatkan debt collector dan polisi bergurau di sebuah ruangan. Perempuan yang merekam dari mobil pun terheran-heran.
"Anjir masak iya, polisi kayak gini. Sama leasing cok lihatin, ini polisi sama leasing cuk," ucapnya.
Kapolres Henri membenarkan kejadian di wilayah Wilangan tersebut. "Betul itu kejadian di Nganjuk. Tapi sudah diselesaikan bersama mediasi," tandasnya.
(dpe/hil)
