Seorang pengendara mobil dihentikan oleh debt collector dan terlibat keributan hingga berujung laporan ke polisi. Namun, polisi justru dianggap akrab dengan debt collector dan terekam kamera. Videonya pun beredar di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 4 detik itu, terlihat adu mulut antara pria pengendara dan penumpang mobil seorang wanita dengan dua pria yang mengaku debt collector. Saat sang perempuan merekam, kedua pria debt collector melarang dengan menutup ponsel menggunakan tangan.
Namun, perempuan itu tetap merekam dengan suara lantang dan bertanya apa maksud dua pria tersebut menghadang kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan video," ucap pria sambil menutup ponsel yang merekam, seperti dilihat detikJatim, Jumat (8/8/2025).
"Gak, gak, gak, gak ....," sahut perempuan sambil merekam.
"Dari mana, dari mana mas," sambung perempuan itu.
"Ndak papa," jawab pria berkaos putih berambut cepak.
"Biar jelas, soalnya kan ada bukti juga. Bapak dari mana emang?" tanya perempuan yang hanya terdengar suaranya.
Pria berkaus putih itu lalu mengaku dari KP 17. "Saya dari KP 17," jawabnya.
"Terus tujuannya apa pak?" sahut perempuan itu lagi.
"Mau tanya masnya," jawab pria berkaos putih berambut cepak tersebut.
Seketika, pria berkaus hitam yang merupakan rekan debt collector itu menjawab lantang ingin menarik kendaraan yang ditumpangi perempuan tersebut.
"Tarik mobilmu mbak," ucap pria berkaos hitam.
Perempuan itu pun menyebut kendaraannya sudah dibayar setiap bulan dan mengajak ke kantor polisi.
"Kenapa ditarik. Mobil ini kan dibayar," katanya.
"Kapan bayar," ucap pria itu lantang.
"Ih setiap bulan kita dibayar loh. Kita main polisi aja yuk. Kita ke kantor polisi aja. Yuk kita ke kantor polisi aja," sahut perempuan dengan suara lantang.
Di akhir video, terlihat potongan rekaman dari jarak jauh yang menunjukkan debt collector dan polisi bergurau di sebuah ruangan. Perempuan yang merekam dari dalam mobil pun heran melihat keakraban polisi dengan debt collector.
"Anjir masak iya, polisi kayak gini. Sama leasing cok lihatin, ini polisi sama leasing cuk," pungkas perempuan itu.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso membenarkan kejadian tersebut di wilayah Wilangan, Nganjuk.
"Betul itu kejadian di Nganjuk. Tapi sudah diselesaikan bersama mediasi," tandas Henri.