.webp)
Seekor buaya muara sepanjang tiga meter yang kerap muncul di kebun tebu warga Jabon, Sidoarjo, akhirnya resmi dititipkan di Predator Fun Park Batu. Buaya tersebut dievakuasi petugas setelah diduga memangsa ternak milik warga dan sempat diamankan sementara di Kantor Damkar Krian.
Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo, Sabino Mariano menyebut, evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari Kepala Desa Tambak Kalisogo bahwa buaya telah masuk ke lahan milik warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menerima laporan bahwa buaya itu muncul dan memangsa ternak warga. Tim Rescue BPBD langsung ke lokasi dan melakukan evakuasi pada Rabu (6/8) pagi sampai siang hari," jelas Sabino saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (8/8/2025).
Proses evakuasi berlangsung selama dua jam, dimulai pukul 10.30 WIB hingga 12.30 WIB. Beruntung, evakuasi berjalan lancar tanpa korban jiwa maupun luka, dan tidak tercatat kerugian material lainnya.
Usai dievakuasi, buaya tersebut sempat diamankan di Kantor Damkar Unit Krian Baru karena BPBD maupun lembaga konservasi belum memiliki tempat penampungan sementara.
"Buaya langsung kami amankan, dan karena tidak bisa langsung dipindahkan ke lembaga konservasi, maka dititipkan dulu di kantor Damkar Krian," ujar Sabino.
Sementara itu, Koordinator Satker Surabaya BPSPL Denpasar Kementerian Kelautan dan Perikanan, Suwardi mengungkapkan, pihaknya menerima informasi evakuasi dari BPBD dan langsung berkoordinasi untuk mencari lembaga yang bisa menampung sementara buaya tersebut.
"Kami terima laporan dari BPBD Sidoarjo tanggal 6 Agustus. Karena kami belum punya sarana penampungan khusus, buaya untuk sementara ditempatkan di Damkar Krian," terang Suwardi.
Setelah berkoordinasi dengan beberapa lembaga konservasi, akhirnya ditemukan solusi. Buaya tersebut kini resmi dititipkan di Predator Fun Park Batu, Malang.
"Hari Kamis, tanggal 7 Agustus sekitar pukul 11 siang, buaya dipindahkan dari Krian ke Predator Fun Park di Batu. Mereka bersedia menerima dan merawat buaya itu," jelas Suwardi.
Baik BPBD maupun BPSPL mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar rawa, pesisir, dan bantaran sungai agar tetap waspada dan segera melapor jika menemukan satwa liar yang mengancam lingkungan atau aktivitas warga.
"Kalau masih di habitat alami seperti sungai, kita tidak bisa evakuasi. Tapi kalau sudah masuk pekarangan warga atau membahayakan, baru kami bisa tindak lanjuti. Segera laporkan lewat call center 112," pungkas Sabino.
(irb/hil)
