Polresta Malang Kota menggandeng Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'in, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, untuk tanam jagung serentak. Tanam jagung ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat dalam rangka penguatan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini melibatkan para santri, jajaran Polresta Malang Kota, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Fokusnya, menyasar pondok pesantren sebagai mitra optimalisasi lahan.
Penanaman jagung dilakukan langsung Kapolresta Malang Kota Kombes Nanang Haryono dan Dispangtan Kota Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kami pilih Ponpes Hidayatul Mubtadi'in karena sangat representatif. Ada tiga titik lokasi lahan yang bisa ditanami," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Nanang Haryono melalui Kabag SDM Polresta Malang Kota, Kompol Sofie Soegestie Mustary kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
Sofie menjelaskan, sasaran tanam jagung mencakup lahan-lahan produktif yang belum memenuhi target nasional.
Ketika lahan baku sawah (LBS) tidak digunakan, misalnya saat kekeringan, maka digunakan untuk komoditas alternatif seperti jagung.
"Di Kota Malang tidak ada hutan produktif, maka kami arahkan ke LBS dan lahan-lahan pesantren. Ini bagian dari upaya kami sebagai Satgas Pangan untuk menggerakkan masyarakat, terutama di lingkungan ponpes," ungkapnya.
Untuk tahap awal, sekitar 690 meter persegi lahan pesantren dimanfaatkan untuk penanaman. Total lahan milik pesantren mencapai 4 ribu meter persegi dan akan dioptimalkan secara bertahap.
Sementara Pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadi'in, KH Matoha menyatakan pihaknya menyambut baik program untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional ini.
Ia menyatakan bahwa pesantren siap berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan, apalagi Kota Malang dikenal memiliki keterbatasan lahan pertanian.
"Kami bersyukur punya lahan cukup luas. Bantuan dari Polresta dan pemerintah ini semoga membawa berkah bagi masyarakat," pungkasnya.
(mua/hil)