Puluhan Jurnalis Bondowoso Gelar Aksi, Kecam Intimidasi Pejabat Situbondo

Puluhan Jurnalis Bondowoso Gelar Aksi, Kecam Intimidasi Pejabat Situbondo

Chuk Shatu W. - detikJatim
Senin, 04 Agu 2025 17:40 WIB
Aksi solidaritas-keprihatinan wartawan bondowoso
Aksi solidaritas-keprihatinan wartawan bondowoso. (Foto: Chuk Shatu W/detikJatim)
Situbondo -

Puluhan jurnalis media nasional maupun lokal di Bondowoso menggelar aksi damai. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap jurnalis di Situbondo yang mendapat intimidasi oleh Bupati Situbondo.

Dalam aksinya, selain membentang poster para jurnalis yang kompak mengenakan baju hitam tersebut juga berorasi.

Mereka mengecam atas tindakan Bupati Situbondo, Mas Rio, yang melakukan tindakan verbal lisan terhadap wartawan Radar Situbondo, Humaidi saat melakukan wawancara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa poster yang dibawa jurnalis di antaranya berbunyi 'Kami Jurnalis Bukan Musuh', 'Ultraman Tidak Emosian', 'Jurnalis Bukan Teroris', serta sejumlah ungkapan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Wartawan bekerja dilindungi undang-undang. Kami menghimpun informasi lalu kami beritakan ke publik," jelas Bahri, seorang jurnalis dalam orasinya, Senin (4/8/2025).

Lebih jauh, jurnalis media online nasional itu menambahkan, tidak sepantasnya seorang pejabat negara melakukan intimidasi terhadap jurnalis yang sedang melakukan peliputan.

"Wartawan itu bertugas mengumpulkan data dan informasi. Tindakan intimidasi oleh seorang pejabat itu sama sekali tak dibenarkan menurut undang-undang," beber Bahri.

Untuk diketahui, wartawan Radar Situbondo bernama Humaidi mendapat tindakan tak pantas saat mau mewawancara Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo beberapa hari silam.

Bahkan, diduga juga ada intimidasi fisik yang dilakukan 'orang-orang' Bupati Situbondo yang karib disebut Mas Rio ini.

Informasi lainnya dihimpun, buntut tindakan intimidasi fisik maupun lisan yang diterimanya itu Humaidi lantas melapor ke Polres Situbondo.

Polisi pun lantas memintakan visum et repertum (VET) dokter. Sebab, diduga ada dampak secara fisiknya akibat tindakan kekerasan.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads