Video curahan hati Hartatik, pekerja migran asal Bondowoso yang menikah dengan pria Malaysia dan tinggal di sana viral di media sosial. Dia minta bantuan untuk pulang.
Saat ini dirinya mengaku sedang kabur dari rumah karena kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya.
Namun, wanita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu menceritakan juga dalam video itu, dia sedang dalam situasi yang dilematis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini dia kesulitan untuk pulang ke Tanah Air. Selain karena paspornya ditahan oleh majikannya dia sendiri tidak memiliki ongkos untuk pulang ke Indonesia.
"Paspor saya ditahan oleh majikan saya sebelumnya sehingga saya tidak bisa mengakses pulang. Dan keterbatasan ongkos saya tidak punya ongkos," ujarnya dalam video dilihat detikJatim, Sabtu (2/8).
Video berdurasi 1 menit 33 detik itu pun viral di media sosial. Apalagi karena perempuan yang sudah 10 tahun tinggal di Negeri Jiran itu meminta bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Mohon bantuannya. Bapak Presiden Subianto dan DPR RI Nasim Khan, serta Bupati Bondowoso Kiai Hamid, Saya ingin pulang ke Indonesia. Saya mohon bantuannya tolong saya," ujarnya.
Direktur Nasim Khan Indonesia (NKI), Aurangzeb saat dikonfirmasi mengaku telah mengetahui video PMI tersebut. Menurutnya Hartatik berasal dari Desa Taal, Kecamatan Tapen, Bondowoso.
Ia juga membenarkan bahwa Hartatik telah menikah dengan pria Malaysia namun kerap mendapat perlakuan kekerasan dari suaminya.
"Alamatnya sudah kami kantongi. Dan sudah berkomunikasi dengan Kades Taal dan membenarkan jika itu warganya," ujar Aurangzeb, Sabtu (2/8/2025).
Lebih jauh ia memaparkan, anggota DPR RI Nasim Khan, sebagaimana disebut PMI itu sudah berkomunikasi dengan tim perlindungan WNI.
Ia juga akan mengupayakan untuk membantu pemulangan Hartatik. "Direktur Perlindungan WNI sudah bergerak mengawal. Insyaallah kita usahakan ke sana," katanya.
(dpe/abq)