Satpol PP Surabaya Awasi Layangan yang Bisa Bahayakan Pemotor

Satpol PP Surabaya Awasi Layangan yang Bisa Bahayakan Pemotor

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 02 Agu 2025 17:45 WIB
Sejumlah petugas Satpol PP Surabaya melakukan pengawasan anak-anak yang bermain layangan dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Sejumlah petugas Satpol PP Surabaya melakukan pengawasan anak-anak yang bermain layangan dan berpotensi membahayakan pengguna jalan. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Demam layangan sedang terjadi di Surabaya. Di sejumlah lokasi pada sore hari terlihat banyak anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang bermain layang-layang. Namun, ketika layangan itu putus, talinya bisa membahayakan dan melukai pengendara.

Permainan tradisional ini kerap menimbulkan banyak insiden seperti menyangkut di kabel listrik, bahkan beberapa kali mengenai leher atau tubuh pengguna jalan yang kebetulan melintas.

Karena itulah, Kepala Satpol PP Surabaya Achmad Zaini mengatakan pihaknya secara masif mengawasi aktivitas anak-anak yang sedang bermain layangan terutama di jalan raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk patroli sendiri setiap hari kami sudah menyisir jalanan di Kota Surabaya agar terhindar dari aktivitas gangguan trantibum. Karena saat ini sedang marak anak-anak main layangan yang bisa membahayakan pengguna jalan. Maka kami akan lakukan pengawasan aktivitas itu," ujar Zaini, Sabtu (2/8/2025).

Zaini juga telah menugaskan personel Satpol PP untuk meningkatkan pengawasan aktivitas bermain layang-layang agar tidak sampai membahayakan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Kami tingkatkan lagi pengawasannya, utamanya di jam-jam rawan siang hingga sore hari. Terlebih kemarin kami sudah mendapat aduan, adanya pengguna jalan yang terkena benang layangan di wilayah Bubutan serta di wilayah Wonokromo, tepatnya di dekat DTC," jelasnya.

Pada patroli tersebut, pihaknya akan melakukan penghalauan jika melihat aktivitas bermain layangan. Apalagi saat dilakukan masyarakat di seputaran jalan raya.

"Tentunya kami tidak melarang, tetapi kami lebih mengutamakan penghalauan jika ada aktivitas bermain layangan itu, kami arahkan ke lokasi-lokasi terbuka seperti di lapangan bukan di jalan raya seperti itu," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Zaini, pihaknya membutuhkan peran masyarakat utamanya para orang tua untuk mengedukasi anak-anak mereka untuk tidak bermain layangan di tepi jalan bahkan di jalan raya.

"Dukungan masyarakat sangat diperlukan, dalam hal ini orang tua. Perlunya orang tua memberikan pengertian pada anak bahaya bermain layangan jika di jalan raya, mengarahkan lokasi yang tepat untuk bermain layangan, agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain," katanya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads