Sebuah fenomena langka memancing perhatian warganet. Kilau cahaya berwarna hijau dan biru terlihat di laut Selat Madura, tepatnya di bawah Jembatan Suramadu, saat malam hari. Video fenomena ini pun viral di media sosial.
Video tersebut diunggah akun Instagram @surabayasiders, yang menampilkan rekaman dari pengguna @gustibramantyo. Dalam video terlihat kelap-kelip cahaya yang tampak dari atas Jembatan Suramadu, mengundang kekaguman dan rasa penasaran masyarakat.
"Seorang pengendara rela berhenti, demi bisa merekam fenomena langka ini. Tampak cahaya berkilau kelap-kelip pada perairan selat Suramadu. Hal ini sontak membuat sejumlah warganet penasaran penyebabnya! π³ Kalo menurutmu kenapa?" tulis akun tersebut yang dikutip detikJatim, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam respons pun bermunculan di kolom komentar. Ada yang mengaitkannya dengan keajaiban alam, ada pula yang mencoba memberikan penjelasan ilmiah.
"MasyAllAh.... πβ€οΈ," tulis seorang warganet.
"Fenomena bioluminesensi di mana beberapa organisme laut, seperti plankton bercahaya, menghasilkan cahaya biru saat terganggu," sahut pengguna lainnya.
Lalu apa sebenarnya penyebab cahaya tersebut?
Dosen Biologi Kelautan, Akuakultur, dan Ekologi Molekuler Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) Dr Eng Sapto Andriyono SPi MT ikut memberikan penjelasan.
"Kalau lihat postingan (video), sepertinya itu bakteri Vibrio yang umum di laut, karena punya kemampuan fluorescent," kata Sapto kepada detikJatim, Kamis (31/7/2025).
Sapto menambahkan, bakteri Vibrio merupakan mikroorganisme laut yang memang bisa memancarkan cahaya dalam kondisi tertentu. Cahaya ini seringkali tampak mencolok saat malam hari, apalagi jika ada gangguan seperti arus atau aktivitas di laut.
Fenomena bioluminesensi atau cahaya alami dari makhluk laut memang bukan hal baru. Namun, kemunculannya di kawasan seperti Selat Madura tetap menjadi pemandangan yang memukau dan langka bagi masyarakat.
Menurutnya, cahaya berpendar di laut kemungkinan besar berasal dari koloni bakteri Vibrio harveyi yang memiliki kemampuan mengeluarkan cahaya melalui gen tertentu.
"Koloni ini disusun oleh Vibrio harveyi yang memiliki gen Lux-n. Gen Lux-n merupakan gen yang bertanggung jawab untuk berpendar atau mengeluarkan cahaya. Bakteri jenis ini banyak menjadi penyebab penyakit pada budidaya udang," jelasnya.
Sapto menyebut bahwa keberadaan koloni bakteri ini bisa menjadi indikator tingginya kandungan bahan organik di perairan tersebut. Hal ini bisa menjadi sinyal adanya polusi dari aktivitas manusia.
"Kalau bahan organik yang tinggi ini dipastikan dari faktor anthropogenic, aktivitas manusia. Run off perairan juga potensial kalau dekat dengan pertanian, karena sekarang semua pakai pupuk kimia yang tidak semua terserap tanaman," urainya.
Dari sisi budidaya, bakteri Vibrio harveyi ini merupakan momok karena sangat berbahaya bagi benur atau benih udang. Jika sudah terinfeksi, biasanya petambak harus membuang benur tersebut demi menghindari kerugian yang lebih besar.
"Dari pada menanggung kerugian makin besar, strategi ini biasanya dilakukan pembudidaya," ujarnya.
Meski begitu, Sapto menekankan bahwa untuk memastikan secara akurat penyebab cahaya tersebut, perlu dilakukan uji laboratorium lebih lanjut. "Untuk memastikan lebih detail harus dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut," tegasnya.
Sapto juga mengaku fenomena semacam ini bukan hal baru baginya. Ia sudah pernah menyaksikan kilau serupa di lokasi lain.
"Mungkin fenomena ini baru diviralkan. Saya sudah sering lihat sih dulu di Kepulauan Seribu juga sudah pernah. Sebenarnya nggak aneh untuk saya," pungkasnya.
detikJatim mencoba menelusuri kabar ini secara langsung dengan mengamati laut di bawah Jembatan Suramadu pada Rabu malam (30/7). Air laut di bawah jembatan memang terlihat agak kehijauan, tetapi tidak tampak kilau cahaya seperti dalam video viral.
Air tampak bergerak seiring embusan angin dan tidak menunjukkan pantulan cahaya aneh dari berbagai sudut pengamatan.
Sementara itu, warga lokal yang berada di sekitar pesisir Bangkalan mengaku tidak melihat fenomena tersebut.
"Enggak tahu (soal fenomena tersebut). Tiap malam juga di sini, ya airnya ya gitu-gitu aja," ujar Akmal (22), warga Bangkalan.
Begitu pula pengendara motor yang melintas, Wahyu (30), yang penasaran setelah melihat video viral itu. Ia bahkan sempat memperlambat kendaraannya untuk melihat langsung ke bawah laut.
"Penasaran ya kok bisa nyala gitu. Tadi pas lewat Jembatan Suramadu sengaja pelan-pelan lihat ke bawah laut, tapi ndak kelihatan," katanya.
Simak Video "Video: Viral Polisi Patroli Bantu Ibu yang Melahirkan dalam Truk di Suramadu"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/abq)