Polisi mengamankan pasangan suami istri (pasutri) muda di Pasuruan, SLH (30) dan SNT (31). Keduanya diamankan karena diduga menjadi partner in crime mengedarkan sabu.
"Kami menyita enam kantong plastik berisi sabu dengan total berat kurang lebih 4,561 gram, alat hisap, timbangan elektrik hingga uang tunai hasil transaksi narkoba sebesar Rp 3.350.000," kata Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan, Sabtu (26/72025).
Petugas awalnya mengamankan SNT (31), warga Dusun Blarang, Desa Blarang, Kecamatan Tutur. Saat digeledah di depan rumah kawasan Dusun Beran, Desa Oro-oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, ditemukan sabu yang diakui milik suaminya, SLH (30), warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SLH sempat melarikan diri, namun berhasil kami tangkap 30 menit kemudian tak jauh dari lokasi. Keduanya mengaku mendapat barang dari seorang bandar berinisial SUHU yang saat ini masih dalam pengejaran," kata Dani.
Barang bukti yang disita antara lain sabu dalam enam kantong plastik masing-masing seberat 0,847 gram; 0,822 gram; 0,783 gram; 0,773 gram; 0,768 gram; dan 0,568 gram, serta alat komunikasi, timbangan, plastik kosong, alat hisap, dan kotak rokok berisi sabu.
Dani menyebut, motif keduanya adalah keuntungan ekonomi dan penggunaan sabu secara gratis. "Mereka mengedarkan sabu dengan keuntungan Rp200 ribu per gram dan bisa mengonsumsinya tanpa biaya. Ini sangat merusak dan kami tindak tegas," ujarnya.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana minimal 5 tahun penjara hingga maksimal hukuman mati.
(irb/hil)