950 Pelanggar di Surabaya Utara Ditindak Selama Operasi Patuh Semeru

950 Pelanggar di Surabaya Utara Ditindak Selama Operasi Patuh Semeru

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 25 Jul 2025 20:30 WIB
Polisi di Surabaya Utara saat melakukan tindakan teguran simpatik kepada pengendara motor yang helm-nya tidak dikancingkan.
Polisi di Surabaya Utara saat melakukan tindakan teguran simpatik kepada pengendara motor yang helm-nya tidak dikancingkan. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Operasi Patuh Semeru 2025 segera berakhir. Sejumlah pengendara di kawasan Surabaya Utara telah ditindak karena ketahuan menyalahi aturan lalu lintas di tengah pelaksanaan operasi tersebut.

Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Imam Sayfudin Rodji menyebutkan pada hari ke-12 Operasi Patuh Semeru 2025 sudah ada ratusan kendaraan yang ditindak tilang baik roda 2 maupun roda 4.

"Untuk hari ini penindakan tilang kurang lebih 950, didominasi kendaraan R2 (roda dua atau sepeda motor)," kata Imam dikonfirmasi detikJatim, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan salah satu faktor pelanggaran yang sering ditindak oleh polisi yakni tidak mengenakan helm dan melawan arus. Selain itu, ada 150 teguran simpatik.

ADVERTISEMENT

"Untuk 150 teguran simpatik didominasi sepeda motor yang helmnya tidak diklik saat mengantar anak sekolah anak tidak pakai helm," ujarnya.

Selama memimpin 12 hari Operasi Patuh Semeru 2025, dia sampaikan ada 7 prioritas pelanggaran yang telah dilakukan pelbagai upaya pencegahan. Mulai dari melakukan patroli dialogis serta penindakan 7 prioritas pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, Kamis selalu memberikan imbauan dan teguran di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak serta mensosialisasikan pentingnya tertib berlalu lintas. Bukan karena takut kepada petugas, tapi kesadaran dari diri sendiri," imbuhnya.

Maka dari itu ia berpesan agar masyarakat tak hanya tertib berlalu lintas dengan mengenakan kelengkapan berkendara. Namun, juga waspada dengan kondisi lalu lintas.

"Jadikan keselamatan berlalu lintas sebagai kebutuhan. Ingat keluarga di rumah menunggu," tuturnya.




(dpe/abq)


Hide Ads