Penjelasan Zulhas soal Kopdes Tuban Tutup Usai Sehari Diresmikan Prabowo

Penjelasan Zulhas soal Kopdes Tuban Tutup Usai Sehari Diresmikan Prabowo

Aulia Damayanti - detikJatim
Kamis, 24 Jul 2025 13:24 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Surabaya -

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), angkat bicara soal polemik penutupan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Penutupan yang terjadi hanya sehari setelah peresmian nasional oleh Presiden Prabowo Subianto itu disebutnya hanya akibat salah paham antara pihak desa dengan mitra koperasi.

"Sudah selesai kok, hanya masalah salah paham, namanya (mitra) nggak disebut. Nama pondoknya nggak disebut. Mungkin Kadesnya grogi, namanya juga bicara sama presiden, kalau ditanya presiden kan mungkin yang di kepalanya hilang semua," kata Zulhas dilansir dari detikFinance, Kamis (24/7/2025).

Sebagai Ketua Satgas Koperasi Merah Putih, Zulhas memastikan bahwa koperasi tersebut kini telah kembali beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilik pondoknya itu teman saya, dan sudah selesai. Sudah-sudah buka lagi," tambahnya.

Sebelumnya, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Pucangan mendadak ditutup oleh mitranya, PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), hanya sehari setelah peresmian yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7/2025). Penutupan dilakukan dengan pembongkaran gerai, penarikan barang dagangan, dan pelepasan papan nama koperasi yang memuat gambar Presiden.

ADVERTISEMENT

Direktur PT PPSD, Anas Al Khifni, menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan dukungan penuh sejak awal, mulai dari renovasi, manajemen, legalitas, hingga operasional. Namun, pada saat peluncuran, kontribusi PT PPSD tidak disebut sama sekali.

"Ini bukan persoalan kami tidak disebut saat peluncuran KDMP, tetapi kami khawatir ada pihak yang menumpangi demi kepentingan di hadapan Pak Presiden," ucap Anas.

Pernyataan dalam peluncuran justru menyebut bahwa dukungan terhadap koperasi berasal dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia. Hal itu menjadi alasan PT PPSD memutus kontrak kerja sama secara sepihak dan menarik semua aset.

Kepala Desa Pucangan, Santiko, yang juga Ketua Pengawas KDMP, telah menyampaikan permintaan maaf terbuka atas insiden tersebut. Ia mengakui bahwa pernyataan yang disampaikannya saat peluncuran berlangsung spontan dan tidak terstruktur.

"Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf jika ada hal yang kurang tepat," tutur Santiko, Rabu (23/7/2025).

Ia mengaku gugup ketika harus berbicara di hadapan Presiden Prabowo dalam acara peluncuran nasional KDMP yang digelar serentak di seluruh Indonesia. Permintaan maaf itu diterima oleh pihak PT PPSD dan koperasi kini kembali dibuka seperti semula.

Berita ini sudah tayang di detikFinance, baca berita selengkapnya di sini!




(auh/hil)


Hide Ads