Duduk Perkara Polemik Bus Trans Jatim Dilarang Masuk Terminal Joyoboyo

Round Up

Duduk Perkara Polemik Bus Trans Jatim Dilarang Masuk Terminal Joyoboyo

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 24 Jul 2025 09:15 WIB
Bus Trans Jatim di Terminal Purabaya
Bus Trans Jatim di Terminal Purabaya (Foto: Aprilia Devi/detikJatim/file)
Surabaya -

Polemik penolakan Bus Trans Jatim Koridor VII masuk ke Terminal Joyoboyo Surabaya menyorot perhatian publik. Padahal, koridor ini penting sebagai jalur penghubung antara Sidoarjo dan Surabaya melalui jalur barat.

Penolakan ini berakar pada kekhawatiran Pemkot Surabaya akan terganggunya eksistensi transportasi lokal seperti Suroboyo Bus dan Wira-Wiri. Di sisi lain, Pemprov Jawa Timur berupaya mendorong integrasi transportasi antardaerah demi layanan publik yang lebih baik.

Bus Trans Jatim Koridor VII yang sedianya menghubungkan Sidoarjo dan Surabaya melalui jalur barat, urung masuk ke Terminal Joyoboyo. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, keberadaan trayek transportasi lokal seperti Suroboyo Bus dan Wira-Wiri harus dilindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ini ada tempat Wira-Wiri atau trayek lainnya, maka kita harus jaga betul. Lah langsung masuk nang (ke) Surabaya, ini trayek-trayek yang di Surabaya seperti apa? Kan kasihan juga," kata Eri kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

ADVERTISEMENT

Eri menambahkan, sempat terjadi aksi demo sopir transportasi umum yang menolak keberadaan Trans Jatim karena dikhawatirkan mengurangi jumlah penumpang transportasi lokal.

"Seyogyanya kalau kita ini punya tempat, kan harus ada tempat transitnya. Jadi yang di Surabaya ini tetap bisa berjalan. Jangan dimasuki yang langsung dari luar. Lah iki lak sepi (Lah ini kan jadi sepi), trayek yang lewat kan sepi. Kan tidak seperti itu," tegasnya.

Menurut Eri, integrasi adalah solusi yang adil. Bus Trans Jatim bisa tetap beroperasi hingga ke perbatasan kota, lalu penumpang disambut oleh Suroboyo Bus.

"Berarti turunnya di mana, disambut lah dengan trayek yang ada dari dalam Surabaya. Agar semuanya bisa hidup. Sopir-sopir Surabaya yo urip. Tidak lagi tidak mendapatkan penghasilan," pungkasnya.

Dishub Jatim tawarkan solusi, di halaman selanjutnya!

Sementara itu, Dinas Perhubungan Jawa Timur masih membuka peluang agar bus tetap bisa masuk ke Terminal Joyoboyo. Kepala Dishub Jatim, Nyono, menyampaikan pihaknya telah melakukan dua kali rapat dengan Surabaya Bus, namun belum ada keputusan.

"Jadi kami sudah melakukan rapat dua kali dengan Surabaya Bus, tapi sampai sekarang belum ada keputusan, kemungkinan masih dalam proses kajian oleh pihak Surabaya Bus," ujar Nyono, Senin (21/7/2025).

Nyono bahkan menawarkan skema pembagian hasil tarif tiket kepada Pemkot Surabaya. "Mau penumpang Trans Jatim kita dapat satu, mereka dapat setengah, atau sebaliknya, itu oke. Skenario apa pun oke," tambahnya.

Namun, Wali Kota Eri Cahyadi belum menyatakan sikap tegas soal tawaran tersebut. Ia tetap menekankan pentingnya integrasi tanpa saling mematikan.

"Tidak ada transportasi yang masuk mematikan transportasi yang lainnya. Kita sudah punya izin-izin trayek dari titik luar Surabaya. Tiba-tiba dileboni wong liyo (dimasukin orang lain), terus ini gimana nasibnya?" katanya, Selasa (22/7/2025).

Eri membuka ruang diskusi soal pembiayaan dan rute integrasi. "Tapi kalau dia ini terintegrasi, diambil oleh Bus Surabaya jurusannya ke mana, itu yang kita lakukan sekarang. Oh, langsung jalan ya? Oh, terus nanti biayanya seperti apa? Ayo monggo," ujarnya.

Menanggapi polemik ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai pentingnya sistem transportasi berkelanjutan di kawasan Gerbangkertosusila.

"Kita kan punya Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) atau Konsep Perencanaan Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan. Ini sebuah kajian yang melihat kawasan gerbangkertosusila sebagai kawasan yang terintegrasi. Jadi, karena itu disebut provinsi bisa cepat merespons ya," ujar Emil, Rabu (23/7/2025) malam.

Emil tidak mempermasalahkan jika Surabaya masih belum membuka pintu untuk Trans Jatim.

"Kalau memang ada satu area yang masih belum siap untuk diimplementasikan, kita ada koridor lain yang siap untuk segera dimplementasikan," katanya.

Namun ia tetap optimistis, koordinasi antara Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya akan membuahkan solusi integratif. "Kami akan kembali koordinasi dengan Pak Wali Kota dalam rangka implementasi sistem," tandas Emil.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tampang Pelaku Perusakan Halte Trans Jatim di Sidoarjo"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)


Hide Ads