Gold's Gym Ciputra World Surabaya resmi tutup sejak pertengahan Juli 2025. Penutupan mendadak ini membuat para member rugi karena masa keanggotaannya masih aktif. Tak hanya itu, para karyawan juga mengaku belum menerima gaji dan komisi mereka.
Salah satu mantan karyawan Gold's Gym asal Surabaya berinisial T menceritakan kisahnya. Bulan Mei lalu, seharusnya T mendapat komisi sekitar Rp 1,5 juta. Namun hanya dibayar 50%, dan sisanya dibayar bertahap, yakni 25% janji diberikan tanggal 25 Juni dan 25% lagi pada 2 Juli.
"Akhirnya saya tungguin tanggal 25 Juni kok enggak muncul, katanya paling habis gajian (28 Juni) dikasih. Tanggal 28 ternyata gaji enggak keluar, gitu, saya kepikiran apa ada kok tanggal 28 gaji biasanya keluar kok enggak keluar," cerita T kepada detikJatim, Minggu (20/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puncaknya terjadi pada 28 Juni, ketika gaji tidak juga dibayarkan. Tapi muncul kabar bahwa sejumlah cabang Gold's Gym di Indonesia akan ditutup per 5 Juli dan menyisakan beberapa cabang seperti Bintaro, BSD, Mall of Indonesia, Bywork, dan Citra Ciputra Ward yang tetap beroperasi.
T menunggu gaji hingga tanggal 30 Juni dan mencoba menanyakan kepada Tommy sebagai Sales Manager dan Astrid sebagai Marketing. Namun Astrid menjawab belum tahu dan mengaku belum menerima gaji juga.
Namun karyawan yang belum menerima gaji mendapat informasi, bahwa hanya ada dua orang mendapat gaji. Yakni Tommy dan Astrid.
"Akhirnya besoknya tanggal 29 (Juni) itu viral, katanya Astrid sama Tommy sudah gajian. Saya diblokir Astrid. Jadi sudah gajian, diam. Jadi anak-anak itu marah semuanya. Akhirnya tanggal 29 (Juni) marah, tanggal 30 (Juni) woro-woro Gold's Gym mau tutup semuanya tanggal 5 (Juli)," katanya.
Ia bertahan di Gold's Gym hingga 30 Juni, meski kontrak kerjanya berakhir tanggal 28 Februari 2026 sejak masuk tanggal 15 November 2023.
Dia mengaku, sebenarnya pada tanggal 1 Juli diminta Tommy untuk tetap masuk kerja dengan jualan member. Namun T memilih menolak karena tak ingin dianggap sebagai penipu.
"Tanggal 1 saya disuruh masuk, karena katanya (Tommy) nanti bisa jualan membership. Nanti ketika jualan member akan dibayarkan gajinya. Ya, enggak mungkin dong, nanti saya jadi penipu kalau member join dan tiba-tiba tutup," jelasnya.
Sudah sekitar 20 hari tak lagi bekerja di Gold's Gym, T masih belum menerima komisi dan gajinya. Ia sendiri mengalami kerugian jutaan rupiah, bahkan karyawan lain bisa sampai belasan juta rupiah.
"Kalau saya sekitar Rp 8 juta. Kalau anak-anak ada yang Rp 15 juta, ada yang Rp 10 juta komisi tidak terbayarkan," ujarnya.
T menyebutkan, total karyawan di Gold's Gym Surabaya mencapai 30 orang. Beberapa dari mereka sempat berencana mengambil jalur hukum.
"Kemarin kalau (ke jalur) hukum pasti ada, harus agak kompak. Enggak tahu, entah member atau staf. Staf itu ada yang mau, ada yang enggak. Jadi maju mundur," pungkasnya.
(auh/abq)