Ribuan wisatawan memadati Pantai Dlodo, Tulungagung untuk menyaksikan festival dan lomba layang-layang. Berbagai kreasi layang-layang modern maupun tradisional ditampilkan di pesisir pantai.
Kepala Desa Rejosari, Kecamatan Kalidawir Sudikan, mengatakan festival layang-layang tersebut diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Timur hingga Yogyakarta.
"Peserta ada yang dari Tulungagung sendiri, Kediri, Surabaya, Yogya, Probolinggo. Alhamdulillah antusiasme peserta dan masyarakat cukup tinggi," kata Sudikan, Minggu (20/7/2025).
Menurutnya terdapat tiga jenis lomba yang dipertandingkan dalam festival ini, di antaranya layang-layang gapangan arsir, layang-layang gapangan motif dan layang-layang aduan atau combat.
"Kami sengaja melombakan jenis gapangan, karena di wilayah pesisir dan pegunungan layang-layang jenis ini banyak diminati," ujarnya.
Kreativitas para peserta pun cukup tinggi, mereka saling beradu kemahiran dalam mendesain gambar pada layang-layang. Secara detail guntingan plastik dirangkai menjadi gambar dengan karakter dan tema tertentu.
Beberapa tema yang ditampilkan di antaranya pagelaran wayang kulit, Nyi Roro Kidul hingga tema keberagaman dalam beragama. Perpaduan warga dan detail gambar menjadi karya seni yang mengagumkan.
Sudikan menjelaskan dalam lomba ini kreativitas dan detail gambar menjadi salah satu poin dalam penjurian. Tak hanya itu, layang-layang juga akan dinilai saat terbang.
"Melihat antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, ke depan kami akan kembali bekerja sama dengan Dispora Tulungagung untuk menggelar festival layang-layang," ujar Sudikan.
Sementara itu salah seorang peserta Anang, mengaku telah berkali-kali mengikuti ajang perlombaan layang-layang. Untuk mendesain layang-layang tematik rata-rata membutuhkan waktu lebih dari satu minggu.
"Untuk menyolder desain dari plastik ini butuh waktu satu minggu. Dari proses pembuatan ini yang paling sulit adalah membuat desainnya," kata Anang.
Selain layang-layang gapangan, juga digelar aduan atau sambitan. Dalam perlombaan ini para peserta berlomba mengendalikan layang-layang dan diadu dengan layang-layang lain untuk memutuskan benang lawan.
Adapun festival juga dimeriahkan dengan penampilan berbagai layang-layang modern dengan bentuk yang beraneka ragam, mulai kartun hingga naga. Penampilan ini menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung, karena memiliki bentuk yang unik dan indah.
Dikonfirmasi terpisah Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharuddin, mengapresiasi festival tersebut, karena selain menjadi ajang kreativitas para penghobi layang-layang juga menjadi daya tarik wisatawan.
"Even ini turut mengenalkan pariwasata pantai di Tulungagung. Dengan ini masyarakat dari luar kota banyak yang tahu kalau Pantai Dlodo ini bisa untuk menaikkan layangan," kata Ahmad Baharuddin.
Kehadiran ribuan masyarakat dari dalam dan luar kota menjadi salah satu bukti daya tarik festival cukup tinggi. "Kami sangat mengapresiasi, dengan ini tentunya wisata kita jadi ramai dan perekonomian masyarakat ikut bergerak," jelasnya.
Simak Video "Video: Meriahnya Festival Layang-layang di Pantai Dlodo Tulungagung"
(auh/abq)