Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Sekjen Kemensos) Robben Rico melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (19/7/2025). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mengecek progres pembangunan Sekolah Rakyat tahap 1B yang akan segera dioperasikan.
Robben menyampaikan optimismenya terkait kesiapan sekolah rakyat tersebut yang disebut melebihi target pengerjaan. Bahkan, menurutnya progres fisik di lapangan sudah surplus hingga 12 persen dari rencana awal.
"Saya hari ini datang ke Ponorogo, pertama memang dalam rangka melakukan pengecekan untuk kesiapan rintisan Sekolah Rakyat tahap 1B. Sekaligus koordinasi dengan Pak Bupati, kita sama-sama membahas kesiapan," ujar Robben di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah di awal Agustus bisa segera kita buka tahap 1B. Dan saya melihat laporan dari teman-teman, alhamdulillah luar biasa ini, surplus 12 persen dari rencana pekerjaan. Ditargetkan posisinya 12 persen, hari ini bisa surplus 12 persen," lanjutnya.
Robben mengaku puas dengan hasil pengerjaan yang ada. Ia menyebut secara kasat mata pembangunan sudah cukup rapi dan beberapa kebutuhan utama seperti air dan listrik juga telah disiapkan.
"Saya tadi cek kebutuhan air dan listrik, alhamdulillah sudah dipikirkan teman-teman. Mudah-mudahan nanti pada saat dibuka, anak-anak bisa tinggal dan belajar dengan nyaman," ucapnya.
Selain itu, Robben juga mengapresiasi peran Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang dinilai aktif mengawal proyek tersebut.
"Terima kasih Pak Bupati yang membantu mengawal, supaya sekolah ini menjadi salah satu yang terbaik. Juga mempersiapkan kita sebelum lahan baru yang disediakan Pak Bupati dibangun oleh teman-teman PU," ungkapnya.
Lebih lanjut, Robben menjelaskan bahwa pembangunan sekolah rakyat ini bersifat sementara. Rencananya, lahan permanen akan mulai digarap pada bulan September 2025 dan ditargetkan rampung pada Mei 2026.
"Lahan baru insyaallah September prosesnya berjalan. Harapannya September sudah mulai, Mei sudah selesai," tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan mebel untuk sekolah tersebut sudah mulai datang dan dirakit secara bertahap.
"Meja dan kursi sudah datang dan mulai dirakit, mebel sekitar 50 persen. Ini sudah masuk 20 persen untuk perakitan dan pemasangan. Saya datang juga untuk meminta percepatan," pungkasnya.
(auh/abq)











































