.webp)
Rentetan gempa bumi mengguncang kawasan Lumajang hingga Probolinggo sejak Kamis malam (17/7) hingga Sabtu pagi (19/7). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sedikitnya 64 kali aktivitas gempa terjadi di wilayah tersebut.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si., M.Si, menyebut gempa terjadi dengan variasi kekuatan, mulai dari magnitudo terkecil M 1,6 hingga terbesar M 3,3.
"Gempa paling kuat memiliki magnitudo M 3,3. Yang gempa M 3,3 ternyata merusak (rumah)," ujar Daryono dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono menjelaskan gempa ini diduga kuat adalah swarm earthquake. Swarn Earthquake adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu lama.
"Diduga kuat gempa ini memiliki tipe swarm earthquake," lanjutnya.
BMKG, lanjut Daryono, saat ini masih melakukan kajian terhadap gempa yang terjadi.
"Untuk menentukan penyebabnya BMKG masih melakukan kajian kegempaan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief menyebut total ada 64 kali gempa bumi selama 3 hari terakhir. Gempa bumi yang titiknya selalu berpindah-pindah itu tidak memakan korban jiwa.
Salah satu gempa tercatat berpusat di timur laut Kabupaten Lumajang dengan kedalaman 16 km. Lokasinya berada di 8.09 LS dan 113.39 BT, sekitar 18 km timur laut Kabupaten Lumajang.
(auh/abq)
