Toko miras yang baru dibuka di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang bernama Sari Jaya 25 dipromosikan oleh King Abdi dalam sebuah video. Konten video promosi itu sudah di-take down tapi hasil unduhannya menyebar luas dan menuai reaksi keras dari DPRD Kota Malang.
Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang Arief Wahyudi geram dengan beredarnya konten video itu. Dia menilai konten itu tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur pemerintah, khususnya Peraturan Menteri Kesehatan dan Perda Kota Malang 4/2020 tentang pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol.
"Seperti halnya rokok yang wajib mencantumkan bahaya merokok, iklan minuman beralkohol juga harus mencantumkan risiko yang ditimbulkan. Ini penting untuk melindungi masyarakat," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arief, promosi minuman keras yang tidak memperhatikan usia konsumen dan tanpa mencantumkan peringatan berbahaya tidak hanya melanggar etika periklanan tetapi juga merusak norma yang telah ditetapkan pemerintah.
Hal sama juga disampaikan Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita jika pihaknya cukup menyayangkan adanya konten promosi berkaitan dengan minuman beralkohol itu.
Amithya mengkhawatirkan, konten bisa menyasar siapapun, tanpa melihat jenjang usia akan membawa dampak buruk ke depannya, terutama bagi anak-anak.
"Kalaupun memang iklan tersebut sudah di-take down, ini kan anak-anak semua pengguna gadget. Kalau saya sempat lihat kemarin, itu ada beberapa poin yang akan ditangkap anak-anak, tetapi tidak baik poinnya," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Amithya meminta pekerja ataupun pembuat konten dapat mempertimbangkan produk promosi yang dihasilkan. Jangan sampai kreativitas dalam pembuatan konten kebablasan apalagi mencantumkan bahasa provokatif. Karena jika sudah terunggah di media sosial akan sulit melakukan filtrasi atau penyaringan.
"Walaupun memang kita punya hak untuk memposting apa saja di media sosial tapi jangan begitu juga. Tetap harus memenuhi kaidah yang sudah ditetapkan," katanya.
Sebelumnya, Konten promosi berdurasi 2 menit 58 detik itu diawali munculnya sosok pengusaha kuliner Amrizal Nuril Abdi yang akrab disapa King Abdi turun dari sebuah mobil menghampiri seorang pria yang tengah meminum es teh dalam kemasan plastik.
King Abdi kemudian bertanya kepada orang itu 'sedang meminum apa?' Pria itu lantas menyampaikan bahwa dirinya sedang meminum es teh. Selanjutnya, bungkus plastik berisi es teh itu direbut oleh King Abdi lalu dibuang.
Sebagai gantinya, King Abdi menunjukkan kepada pria itu sebuah toko yang menjual minuman beralkohol yang baru saja dibuka di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang.
"Tak duduhi bakul alkohol anyar di Suhat, Malang (Tak tunjukkan toko alkohol baru di Suhat)," kata King Abdi sembari mengarahkan kameranya pada toko tersebut lalu mengajak pria itu masuk.
Eks kontestan Masterchef Indonesia itu lantas mengeksplorasi sejumlah produk minuman keras yang dijual toko bernama Sari Jaya 25 itu selain menyampaikan promo harga minuman keras dengan gimmick membelikan minum seorang cewek yang ditemui di toko.
Belakangan konten video itu mendadak menghilang di media sosial, diduga dihapus. Namun unduhan konten itu telah menyebar di sejumlah grup WhatsApp.
(dpe/abq)