Sebuah video promosi toko minuman keras di Kota Malang melibatkan selebritas kuliner Amrizal Nuril Abdi atau King Abdi bikin heboh. Hal ini memicu reaksi publik dan reaksi pedas wakil rakyat.
Dalam video berdurasi hampir 3 menit yang kini telah beredar luas di grup WhatsApp, tampak King Abdi turun dari mobil dan menghampiri seorang pria yang sedang minum es teh.
Setelah menanyakan minuman yang dikonsumsi, ia mengajak pria itu ke sebuah toko minuman beralkohol baru di kawasan Soekarno-Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak duduhi bakul alkohol anyar di Suhat, Malang," ujar King Abdi sambil mengarahkan kamera ke toko bernama Sari Jaya 25.
Video itu juga menampilkan eksplorasi berbagai produk miras dan promosi harga yang ditawarkan toko. Konten itu segera menuai kecaman.
DPRD Kota Malang menilai promosi itu melanggar etika dan peraturan daerah, terutama Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
"Seperti halnya rokok yang wajib mencantumkan bahaya merokok, iklan minuman beralkohol juga harus mencantumkan risiko yang ditimbulkan. Ini penting untuk melindungi masyarakat," tegas Arief Wahyudi dari Fraksi PKB.
Ia juga mendesak agar Pemkot Malang menutup toko dan menindak semua pihak terkait promosi ilegal ini. Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita turut menyesalkan konten tersebut yang dinilai rawan dikonsumsi anak-anak.
"Kalaupun memang iklan tersebut sudah ditakedown. Ini kan anak-anak semua pengguna gadget... ada beberapa poin yang akan ditangkap anak-anak, tetapi tidak baik poinnya," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
DPRD mendorong evaluasi izin usaha toko tersebut dan mengingatkan pembuat konten agar tidak "kebablasan" dalam berkreativitas, apalagi dengan menggunakan bahasa provokatif yang sulit dikendalikan ketika sudah viral di media sosial.
(dpe/abq)