Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan menegaskan komitmen Polres Pasuruan untuk mendukung penuh pelaksanaan operasi dengan mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, serta penegakan hukum yang humanis.
"Keselamatan berlalu lintas bukan semata urusan polisi. Ini adalah tanggung jawab kita semua. Operasi Patuh Semeru ini menjadi momentum untuk memperbaiki disiplin bersama di jalan raya," kata Dani, Senin (14/7/2025).
Ia menyebut, selama operasi berlangsung, pihaknya akan fokus pada delapan jenis pelanggaran yang kerap memicu kecelakaan fatal. Di antaranya pengendara di bawah umur, tidak memakai helm SNI, tidak memakai sabuk pengaman, penggunaan HP saat berkendara, hingga pengemudi dalam pengaruh alkohol dan melawan arus.
"Penindakan tetap dilakukan secara tegas, tapi dengan cara yang manusiawi. Harapan kami, masyarakat bisa lebih memahami bahwa aturan lalu lintas dibuat untuk melindungi nyawa semua," imbuhnya.
Sementara itu, dalam apel yang sama, Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto menyampaikan secara virtual bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Jatim selama Januari-Juni 2025 mengalami penurunan signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, peningkatan pelanggaran lalu lintas masih menjadi perhatian serius.
"Peningkatan pelanggaran disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat, terutama di area wisata dan hiburan. Tantangan terbesar kita adalah membangun budaya disiplin," jelas Kapolda.
Operasi Patuh Semeru 2025 mengangkat tema 'Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas' dan menggabungkan pendekatan preemtif 25%, preventif 25%, serta represif 50%. Dalam pelaksanaannya, Polres Pasuruan akan bersinergi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Perhubungan, TNI, serta instansi pemerintah lainnya.
Kapolres mengakhiri amanatnya dengan mengajak seluruh masyarakat Pasuruan untuk menjadi pelopor keselamatan.
"Lebih baik tertib sebelum ditertibkan. Kita ingin jalanan di Pasuruan menjadi tempat yang aman, bukan medan yang membahayakan," pungkasnya.
(auh/abq)