Satu lagi korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali asal Pasuruan telah ditemukan dalam keadaan meninggal. Jenazah Muhlason (sebelumnya ditulis Muklason) (50), warga Dusun Brambang, RT 01, RW 01, Desa Gondang Wetan, Pasuruan disambut isak tangis keluarga saat tiba di rumah duka.
Kepada Desa Brambang Toyib mengatakan, informasi temuan jenazah diterima keluarga korban pada Jumat (11/7) sekitar pukul 15.30 WIB. Identifikasi jenazah didasarkan pada ciri-ciri fisik dan pakaian korban. Keluarga mengenali pakaian seperti kaus dalam, celana, dan tanda lahir dekat pusar.
"Kalau dari keluarga, ciri-ciri dari baju, kaus dalam, dan tanda lahir itu cocok," kata Toyib, Sabtu (12/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Toyib, pihak keluarga juga sudah menerima hasil tes DNA yang memastikan bahwa jenazah itu benar Muhlason. Setelah dipastikan, jenazah dibawa ke rumah duka. Suasana haru menyelimuti rumah duka. Puluhan pelayat telah berkumpul di sana.
Muhammad Ali (42), adik almarhum, mengenang detik-detik terakhir sebelum sang kakak berangkat ke Bali. Muhlason saat itu ikut juragannya, Sakur untuk mengirim pesanan mebel.
"Nggak ada firasat apa-apa. Tapi orangtua sempat bilang, Mas berpesan agar anak-anaknya dijaga baik-baik. Itu yang paling membekas di hati," ucap Ali dengan mata berkaca-kaca.
Semasa hidup, Muhlason dikenal sebagai tukang mebel yang ulet dan bertanggung jawab. Ia meninggalkan dua anak yang kini telah berkeluarga. Tiba di rumah duka jenazah langsung dimakamkan di pemakaman Desa Kersikan.
Diketahui, ada 2 di antara puluhan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam merupakan warga Pasuruan. Kedua korban yakni Sakur (37), warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, dan Muhlason (50), warga Desa Brambang, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
(dpe/hil)