Sebanyak 29 korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali belum ditemukan. Dua di antara puluhan korban yang hilang itu diyakini warga Pasuruan.
Kedua korban yakni Sakur (37), warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, dan Sony Muklason, warga Desa Brambang, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
Keduanya diyakini menjadi korban tenggelamnya kapal yang tengah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Sakur bersama Sony tengah dalam perjalanan mengirim barang mebel ke Bali. Mereka naik pikap berpelat DK 8318 FO.
Kuni Maryiam (35), istri Sakur, mengatakan, sebelumnya pihak keluarga Sakur dan Sony sempat kebingungan karena dalam manifes penumpang tercantum sebagai warga Bireun, Aceh.
Keluarga sempat ragu, hingga akhirnya nama Sakur terpantau di media sosial dan keluarga terus menggali informasi.
"Awalnya kami tidak yakin karena di daftar manifes tertulis alamat di Bireun. Tapi setelah melihat nama Sakur muncul di media sosial, saya mulai curiga dan terus mencari informasi," ungkapnya, Sabtu (5/7/2025).
Keluarga mencocokkan nomor plat kendaraan yang tenggelam. Mereka akhirnya yakin setelah tahu salah satu kendaraan itu teridentifikasi milik Sakur.
"Pikap itu memang milik suami saya. Dia sempat bilang mau kirim barang ke pelanggan di Bali. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar dan nomor HP-nya tidak aktif," kata Kuni.
Adik kandung Sakur, Sakheyah mengungkapkan bahwa keluarga terus berdoa agar keberadaan Sakur dan Sony segera ditemukan.
"Kami sudah pasrah, tapi tetap berharap ditemukan selamat," kata Sakheyah.
(dpe/abq)