.webp)
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Bayu Prasetyo mengatakan, operasi SAR hari terakhir digelar hari ini dengan menerjunkan dua tim. Satu tim melakukan pencarian di laut dengan menggunakan kapal nelayan, sedangkan tim lain melakukan penyisiran di darat.
"Untuk SRU (Search and Rescue Unit) laut melakukan pencarian kurang lebih 10 mil laut ke arah barat dari titik lokasi penemuan kapal," kata Bayu, Rabu (9/7/2025).
Tim lain berkeliling ke sejumlah pantai di Teluk Prigi serta beberapa pulau kecil di sekitarnya. Namun hingga Rabu petang, tim SAR belum berhasil menemukan enam korban yang dilaporkan hilang.
"Hari ini merupakan operasi SAR terakhir, karena kami sudah tujuh hari melakukan pencarian. Hasilnya nihil, ABK belum ditemukan," jelasnya.
Dengan hasil itu, tim SAR menutup operasi pencarian dan seluruh personel yang terlibat di kembalikan ke satuan kerja masing-masing. "Betul, operasi kami tutup," imbuhnya.
Sebelumnya, KM Sinar dengan enam ABK dilaporkan hilang pada Minggu (29/6/2025).
Kejadian bermula pada Jum'at (27/6/2025) pukul 13.00 WIB, KM Sinar yang dengan nakhoda Tawi berangkat melaut dari perairan Pager Watu Ulo, Jember. Sejak Keberangkatan hingga hari ini pihak keluarga kehilangan kontak.
Enam ABK KM Sinar yang hilang adalah Bahori (50), Tawi (60) warga Dusun Mandaran II Desa Puger Kulon Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Bahroji (70 ) warga Dusun Krajan, Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Jember. Zainul Arifin (55) warga Desa Karang Suwanding, Kecamatan Balung, Jember.
Daim (65) warga Desa Karang Duren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember. Warsito (65) warga Desa Bagon Kecamatan Puger, Jember dan Abas (35) Desa Gumuk Lor Kecamatan Balung, Jember.
Kamis lalu nelayan Trenggalek menemukan bangkai kapal yang diduga KM Sinar di perairan selatan Teluk Prigi. Temuan itulah yang melatarbelakangi tim SAR melakukan operasi pencarian di Trenggalek.
(auh/hil)
