Pasien Kritis dari Pulau Mandangin Naik Sampan karena Hypoglikemia

Pasien Kritis dari Pulau Mandangin Naik Sampan karena Hypoglikemia

Kamaluddin - detikJatim
Sabtu, 05 Jul 2025 22:00 WIB
Viral pasien kritis naik sampan
Viral pasien kritis naik sampan (Foto: Tangkapan layar)
Sampang - Mohammad Wani (67) warga Dusun Barat, Pulau Mandangin, Sampang yang sedang sakit terpaksa diangkut naik sampan kayu menuju rumah sakit. Keluarga terpaksa melakukan hal itu karena Wani mengalami hypoglikemia atau gula darah rendah.

Peristiwa itu bermula pada Rabu (3/7/2025) siang, ketika Wani tiba-tiba tidak sadarkan diri. Keluarga kemudian membawanya ke Puskesmas Pulau Mandangin untuk mendapat penanganan medis.

"Hari Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB. Itu mertua (pasien) saya ngerop (tidak sadarkan diri) sehingga di bawa ke puskesmas (Pulau Mandangin), setelah diperiksa ternyata gula darahnya rendah, sehingga diberi cairan (diobati) dan dua jam setelah itu sadar," ujar salah satu anggota keluarga Mohammad Wani, Jalil, kepada detikJatim, Sabtu (5/7/2025).

Jalil menceritakan bahwa selama di puskesmas kondisi Wani sempat tak stabil beberapa kali hingga drop. Bahkan Wani sempat drop tiga kali dalam semalam. Kondisi itu membuat puskesmas angkat tangan.

"Setelah diperiksa kadar gulanya 82 sehingga harus nambah cairan lagi, tapi stok obatnya itu di puskesmas sudah tidak ada, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit," bebernya.

Dengan berbagai pertimbangan, pihak keluarga memutuskan untuk membawa Wani ke salah satu rumah sakit swasta di Sampang. Surat rujukan pun dikeluarkan pihak puskesmas sekitar pukul 03.00 WIB (Kamis dini hari).

"Dari keluarga minta di bawa ke Qonaah (rumah sakit) setelah dapat surat rujukan. Jam setengah empat jelang subuh itu kami berangkat menggunakan sampan nelayan yang kami sewa," tandasnya.

Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan (Yankes SDK) Dinkes KB Sampang, Nurul Syarifah, membenarkan pasien datang ke puskesmas dalam kondisi tidak sadar akibat hypoglikemia. Ia menyebut kondisi pasien sempat membaik setelah mendapatkan perawatan awal.

"Intinya pasien itu datang dalam keadaan tidak sadar karena hypoglikemia sudah diatasi oleh dokter di puskesmas, pasien sempat sadar," kata Nurul.

Melihat kondisi pasien, pihak puskesmas telah menganjurkan untuk dirujuk namun keluarga pasien menolak. Bahkan pasien itu kembali ngedrop kedua kalinya pihak keluarga tetap tidak mau merujuknya.

"Beberapa jam kemudian pasien gak sadar lagi diatasi lagi oleh puskesmas akhirnya pasien sadar, jadi puskesmas segera mau merujuk pasien tapi keluarga tetap gak mau," terang Nurul.

"Akhirnya hampir subuh pasien gak sadar lagi, akhirnya mau dirujuk jadi subuh pagi buta pasien dirujuk pakai eder (kapal kecil)," pungkasnya.

Sebelumnya sebuah video memperlihatkan pemandangan memilukan saat seorang pasien kritis asal Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, diangkut menggunakan sampan kayu menuju rumah sakit. Momen haru itu direkam warga dan menyebar di media sosial hingga viral.

Dalam video berdurasi 15 detik tersebut, tampak seorang pasien terbaring lemah di atas perahu kecil yang terombang-ambing di tengah ombak. Di sampingnya, seorang perempuan terlihat resah sembari memegangi kepala pasien yang masih terinfus.


(auh/abq)


Hide Ads