.webp)
Mohammad Wani (67) warga Dusun Barat, Pulau Mandangin, Sampang yang sedang sakit diangkut naik sampan kayu ke rumah sakit. Keluarga mengakui terpaksa menggunakan sampan karena kapal khusus pasien rusak.
Jalil, salah satu anggota keluarga pasien mengatakan peristiwa itu terjadi Kamis (3/7). Ia menyebut ada 7 orang di perahu itu termasuk perawat puskesmas yang mendampingi selama kurang lebih 2 jam perjalanan laut.
"Iya itu pasiennya mertua saya, yang di bawa. Itu kejadiannya kemaren (Kamis) pagi mau dibawa ke rumah sakit," kata Jalil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalil mengaku terpaksa membawa mertuanya yang kritis naik perahu kecil karena tidak ada pilihan lain. Perahu itu dia sewa dengan biaya Rp 400 ribu untuk sekali antar.
"Waktu itu kondisi mertua saya kritis dan harus segera di bawa ke rumah sakit makanya naik perahu seadanya," ujarnya.
"Saya tahu ada kapal khusus pasien yang lebih cepat menempuh perjalanan laut tapi katanya tak bisa dipakai," ujarnya.
Menurut Jalil mertuanya itu beberapa kali tidak sadarkan diri saat dirawat di Puskesmas. Dia segera mengambil keputusan tanpa memikirkan risiko lain padahal ombak sedang besar.
"Saya hanya berpikir bagaimana mertua saya itu bisa sampai ke rumah sakit. Soal risiko lain saya nggak mikir. Alhamdulillah sampai dan tertangani," katanya.
Sebelumnya peristiwa pasien dibawa naik sampan itu itu direkam oleh salah satu warga. Video itu segera viral di media sosial dan menuai simpati warganet.
Dalam video berdurasi 15 detik itu tampak seorang pasien terbaring lemah di atas perahu kecil yang terombang-ambing di tengah ombak.
Di sampingnya, tampak seorang perempuan terlihat resah sembari memegangi kepala pasien yang masih terinfus.
(dpe/hil)
