Polres Nganjuk Libatkan Pamter Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT

Polres Nganjuk Libatkan Pamter Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT

Sugeng Harianto - detikJatim
Sabtu, 05 Jul 2025 16:45 WIB
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso (Foto: Istimewa)
Nganjuk - Polres Nganjuk mengerahkan lebih dari 1.000 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Selain TNI dan Polri, pengamanan juga melibatkan Pasukan Pengamanan Terate (Pamter).

Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, menyampaikan Tugas utama Pamter adalah menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan PSHT. Yakni baik dalam kegiatan internal maupun dalam skala yang lebih luas, serta membantu menjaga marwah organisasi.

"Selain ribuan personel TNI-Polri kita libatkan Pamter. Di mana yang terlibat ditempatkan pada titik-titik strategis, seperti jalur masuk Kabupaten Nganjuk, lokasi pengesahan, serta titik rawan gangguan kamtibmas lainnya. Pengamanan dilakukan secara stasioner, mobile, hingga sistem penyekatan," kata Henri.

"Sebanyak 240 personel turut membantu pengamanan internal, terutama dalam pengaturan peserta, area parkir, serta pengawalan jalur masuk ke lokasi pengesahan," sambung Henri.

Hendri menyampaikan pengamanan yang telah dilakukan sejak Jumat sore kemarin hingga saat ini masih dilakukan hingga pascapengesahan. Total personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait mencapai 1.372 orang.

"Laksanakan tugas dengan penuh dedikasi dan profesionalisme. Kedepankan pendekatan humanis namun tetap tegas apabila ditemukan pelanggaran," jelas Henri.

"Bila terjadi gangguan yang membahayakan keselamatan masyarakat atau petugas, gunakan kekuatan secara terukur sesuai undang-undang dan SOP yang berlaku," imbuhnya.

Kabagops Polres Nganjuk Kompol Ondik Andrianto, menambahkan bahwa pola pengamanan disiapkan secara berlapis dan terkoordinasi antarinstansi. Setelah apel dimulai, digelar Taktical Floor Game (TFG) guna memastikan seluruh perwira memahami tugas, lokasi penempatan, dan rantai komando.

"Kami telah memetakan titik rawan dan mengatur personel sesuai dengan tingkat kerawanan wilayah. Didukung penuh oleh TNI, Brimob, Satpol PP, Dishub, Damkar, Dinkes, RS Bhayangkara, serta PAMTER dari PSHT sendiri. Melalui TFG, seluruh perwira pengendali telah dibekali dengan skenario taktis lapangan," ungkap Ondik.

Ondik menyebutkan sebagai bentuk deteksi dini, personel intelijen dan tim komunikasi lapangan juga diturunkan. Hal ini untuk memastikan informasi tersampaikan dengan cepat, dan mencegah potensi provokasi yang meresahkan masyarakat.

"Kolaborasi dan komunikasi menjadi kunci keberhasilan. Kami imbau seluruh elemen masyarakat dan peserta pengesahan turut menjaga ketertiban," tandas Ondik.


(auh/abq)


Hide Ads