Fakta-Fakta Terbaru Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Fakta-Fakta Terbaru Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Mira Rachmalia - detikJatim
Sabtu, 05 Jul 2025 08:20 WIB
Sejumlah personel Tim SAR gabungan melaksanakan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Jembrana, Bali, Jumat (4/7/2025). Hingga saat ini Tim SAR gabungan telah menemukan sebanyak 30 korban selamat dan 6 korban meninggal sedangkan 29 orang masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Pencairan Korban KMP Tunu Pratama Jawa Terus Berlanjut Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Banyuwangi -

Musibah tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) masih menyisakan sejumlah persoalan. Proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan SAR, sementara muncul kekacauan dalam data manifes penumpang yang menyulitkan identifikasi dan pelacakan. Beberapa penumpang diketahui tidak tercatat dalam manifes resmi, sementara jumlah korban selamat dan meninggal terus mengalami perubahan. Menteri Perhubungan dan Basarnas pun memberikan penjelasan terkait kondisi terkini pencarian dan validasi data korban.

Berikut sederet fakta terbaru pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya:

Fakta Terbaru Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya

1. Kekacauan Manifes, Penumpang Tak Tercatat

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut jumlah penumpang yang tercatat dalam manifes sebanyak 65 orang, terdiri atas 12 kru dan 53 penumpang. Namun, temuan di lapangan menunjukkan adanya penumpang yang tidak terdata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana disampaikan, data sekarang jumlah kru kapal ada 12, penumpang 53, dan jumlah kendaraan on board itu 22," ujar Dudy pada Kamis (3/7/2025).

Salah satu yang tidak tercatat adalah Faisal, warga negara asing asal Malaysia. Namanya tidak tercantum dalam daftar korban yang ditempel oleh tim SAR gabungan. Selain itu, Elok Rimantini yang bekerja di kantin kapal juga tidak masuk dalam manifes.

ADVERTISEMENT

Dudy mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan ulang secara menyeluruh untuk memastikan jumlah pasti penumpang.

"Nanti akan kami lakukan pendataan ulang apakah ada penumpang yang tidak tercatat atau ada penumpang yang selamat tapi tidak melapor," jelasnya.

2. Perubahan Data Korban Karena Kesamaan Nama

Jumlah korban selamat dalam insiden ini bertambah dari sebelumnya 29 menjadi 30 orang. Penambahan ini terjadi setelah tim SAR menemukan adanya dua penumpang yang sempat dikira sebagai satu orang karena memiliki nama yang mirip.

Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno menjelaskan, dua nama yang dianggap satu orang adalah M Tri Wahyudi dan Wahyudi.

"Ternyata itu dua orang berbeda," ujar Eko.

M Tri Wahyudi adalah penumpang asal Banyuwangi, sementara Wahyudi alias Sinyo berasal dari Gilimanuk, Bali. Saat selamat, Wahyudi langsung dijemput keluarga dan tidak melapor ke petugas, sehingga sempat dianggap sebagai orang yang sama dengan Tri Wahyudi.

"Petugas kemudian melakukan konfirmasi ulang dengan mendatangi rumahnya dan valid, Tri Wahyudi dan Wahyudi adalah dua orang berbeda," tambah Eko.

3. Basarnas Tak Ingin Gegabah Rilis Data

Basarnas dan Kementerian Perhubungan mengakui pentingnya validasi data yang akurat dalam musibah ini. Dudy menyebut, pihaknya tak ingin terburu-buru merilis informasi yang belum terverifikasi.

"Itu kenapa Basarnas tidak buru-buru melakukan rilis karena akan dilakukan konfirmasi ulang oleh tim gabungan. Kami belum bisa memastikan apakah data yang dimiliki oleh media itu sebagai kesalahan atau mungkin belum terverifikasi oleh tim gabungan Basarnas," kata Dudy.

Ia juga mengingatkan bahwa informasi yang keliru justru bisa menambah keresahan keluarga korban.

"Kami tidak ingin memberikan informasi tersebut dengan gegabah yang ujungnya nanti akan memberikan keresahan bagi keluarga," tegasnya.

4. Progres Terbaru: 36 Korban Ditemukan, 29 Masih Hilang

Hingga saat ini, dari total 65 penumpang yang tercatat dalam manifes resmi, 36 orang telah ditemukan. Rinciannya, 30 orang dinyatakan selamat, sementara 6 orang meninggal dunia.

"Sisanya sebanyak 29 orang masih dilakukan proses pencarian," ungkap Ribut Eko Suyatno.

Tim gabungan SAR terus melakukan penyisiran dan pencarian di sekitar lokasi tenggelamnya kapal, dengan harapan dapat menemukan sisa korban sesegera mungkin. Proses pencarian dilakukan dengan koordinasi ketat dari berbagai instansi terkait.

Perkembangan pencarian korban dan validasi data manifes KMP Tunu Pratama Jaya ini terus dipantau secara ketat. Pemerintah menegaskan pentingnya akurasi dalam pendataan untuk memastikan keselamatan serta kejelasan informasi bagi keluarga korban yang tengah menanti kabar.




(auh/ihc)


Hide Ads