Karut Marut Daftar Manifes Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Karut Marut Daftar Manifes Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 04 Jul 2025 10:54 WIB
Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali
Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali/Foto: Eka Rimawati/detikJatim
Banyuwangi -

Muncul kekacauan dalam daftar manifes penumpang kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan selat Bali pada Rabu (2/7/2025), di mana sejumlah penumpang tidak masuk dalam daftar manifes. Sementara itu, daftar jumlah korban mengalami perubahan pada Kamis (3/7/2025) siang.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam pertemuan dengan awak media menyatakan, jumlah penumpang sebanyak 65 orang dengan 12 di antaranya adalah Crew kapal dan 53 orang penumpang.

"Sebagaimana disampaikan data sekarang jumlah crew kapal ada 12, penumpang 53 dan jumlah kendaraan on board itu 22," kata Dudy, Kamis (3/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, temuan di lapangan, tidak seluruhnya penumpang dalam KMP Tunu Pratama Jaya masuk dalam daftar manifes. Faisal, seorang WNA asal Malaysia tidak ditemukan dalam daftar korban yang ditempel tim SAR gabungan pada papan pengumuman.

Selain itu, Elok Rimantini selaku pekerja kantin kapal juga tidak masuk dalam daftar manifes yang ada.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal tersebut, Dudy Purwagandhi menyebut akan dilakukan pendataan ulang. Dalam situasi lapangan, menurutnya ada kemungkinan penumpang selamat yang tidak melapor.

"Mengenai manifes sebagaimana tadi disampaikan dalam rapat evaluasi dan nanti akan kami lakukan pendataan ulang apakah ada penumpang yang tidak tercatat atau ada penumpang yang selamat tapi tidak melapor," jelasnya.

Lebih lanjut, Dudy menegaskan, Basarnas tentunya tidak buru-buru dalam mengeluarkan data secara tidak akurat lantaran akan dilakukan konferensi ulang.

"Itu kenapa Basarnas tidak buru-buru melakukan rilis karena akan dilakukan konfirmasi ulang oleh tim gabungan Basarnas kami belum bisa memastikan apakah data yang dimiliki oleh media itu sebagai kesalahan atau mungkin belum terverifikasi oleh tim gabungan Basarnas," ungkap Dudy.

Dudy berharap, kemunculan perubahan data dalam jumlah korban tidak memunculkan keresahan bagi masyarakat khususnya keluarga korban.

"Kami tidak ingin memberikan informasi tersebut dengan gegabah yang ujungnya nanti akan memberikan keresahan bagi keluarga," ujar Dudy.

Pada Kamis (3/7/2025) muncul perubahan jumlah korban selamat pada papan pengumuman daftar korban di pusat informasi. Sebelumnya pada siang hari tercatat jumlah korban selamat sebanyak 31 orang dan 5 meninggal dunia.

Namun, pada sore hari jumlah korban selamat berubah menjadi 28 orang dan meninggal 5 orang. Perubahan ini memunculkan keraguan pada validitas informasi yang disajikan.

Menjawab perubahan data tersebut, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas R. Eko Suyatno menyebutkan data tersebut memang harus direvisi.

"Kenapa memang harus jadi 28 malah 29 karena yang 3 ini perlu konfirmasi ulang," jawabnya.

"Jadi yang perlu rekan-rekan ketahui seluruh korban yang selamat itu ada di Gilimanuk makanya di Gilimanuk tidak kita bikinkan pers rilis semuanya di sini. Sehingga korban meninggal yang tadinya 5 sekarang 6 makanya ter-update 6. Yang selamat 29," tambah Eko Lebih lanjut.




(erm/hil)


Hide Ads