Sebanyak 21 korban selamat KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Gilimanuk Bali telah diserahkan kepada keluarga di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Diserahkan langsung oleh tim SAR gabungan setelah lolos pemeriksaan berkas dan kesehatan, keluarga kemudian dipanggil untuk dipertemukan dengan korban.
Salah satu korban yang merupakan warga Bangsring Banyuwangi Rico mengungkapkan rasa syukurnya atas keselamatan dan kesehatan yang diberikan, pada saat peristiwa tersebut terjadi Rico mengaku tengah tidur saat peristiwa tersebut terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidur waktu itu, begitu terbangun keluar itu air sudah masuk dan langsung saya nemu pelampung dan lompat ke laut," cerita Rico.
"Berenang sebisanya saya dan banyak yang lain juga, bareng-bareng berenang," tambahnya.
Sementara Samsul Hidayat, salah seorang penumpang mobil travel yang berhasil selamat dalam tragedi tersebut mengaku akan menuju Bali untuk bekerja.
"Rencananya mau ke Sanur kerja," katanya.
Ia mengaku bersyukur lantaran berhasil mendapatkan pelampung sehingga bisa berusaha untuk berenang.
"Paling sekitar 30 menit saya berenang pakai pelampung itu yang penting sampai pinggir," pungkasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk, Rabu (2/7/2025) malam. Berdasarkan data manifes, kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 14 truk tronton.
Kapal berangkat pukul 22.56 WIB dan diperkirakan mengalami kebocoran ruang mesin sekitar pukul 23.20 WIB. Operator kapal menyebut kru sempat meminta bantuan melalui channel komunikasi sebelum kapal mengalami pemadaman listrik dan akhirnya tenggelam pada pukul 23.35 WIB. Ketinggian ombak yang mencapai 2,5 meter diduga turut memperparah kondisi kapal.
Dari total 65 orang di dalam kapal, 31 dinyatakan selamat dan 5 orang meninggal dunia. Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung.
(dpe/abq)