Suasana haru menyelimuti ruang krisis senter ASDP Ketapang, Banyuwangi. Tangis histeris pecah di tengah ketegangan, ketika keluarga korban tragedi KMP Tunu Pratama Jaya menanti kabar orang-orang tercinta mereka.
Salah satu korban yang meninggal dunia adalah Elok Rumantini (33). Ibu tunggal itu meninggalkan dua anak perempuan yang masih kecil. Elok dikenali oleh keluarganya melalui foto dan video yang ditunjukkan oleh petugas.
"Itu benar mbak saya, dari ciri-cirinya memang dia saat berangkat kerja pakai baju itu," terang Devi Erta (27), saudara sepupu Elok, saat menyaksikan foto bersama saudaranya yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evi berkisah, Elok baru 1 bulan bekerja sebagai penjaga kantin di KMP Tunu Pratama Jaya. Elok terpaksa harus banting tulang seorang diri demi menghidupi kedua putrinya.
"Mbak Elok itu ibu tunggal, anaknya yang besar baru masuk SMP dan yang kecil baru umur 4 tahun," jelas Evi.
Tak ada yang menyangka, Elok yang belum genap 1 tahun menjada lantaran sang suami meninggal akibat sakit, kini pergi meninggalkan anak-anaknya sebatang kara.
"Tadi anaknya di sini, kami tidak bisa menahan kesedihan ini. Kami semua akan menjaga anak-anaknya, tapi sekarang mereka yatim piatu," kisah Evi dengan mata berkaca-kaca.
Pasrah menerima takdir yang digariskan sang kuasa, kini Evi dan keluarga tinggal menunggu kedatangan jenazah Elok yang masih ada di Gilimanuk Bali.
"Semua berkas dan surat sudah lengkap, tinggal nunggu jenazah diserahkan ke kami," kata Evi dengan wajah muram.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk, Rabu (2/7/2025) malam. Berdasarkan data manifes, kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 14 truk tronton.
Kapal berangkat pukul 22.56 WIB dan diperkirakan mengalami kebocoran ruang mesin sekitar pukul 23.20 WIB. Operator kapal menyebut kru sempat meminta bantuan melalui channel komunikasi sebelum kapal mengalami pemadaman listrik dan akhirnya tenggelam pada pukul 23.35 WIB. Ketinggian ombak yang mencapai 2,5 meter diduga turut memperparah kondisi kapal.
Dari total 65 orang di dalam kapal, 31 dinyatakan selamat dan 5 orang meninggal dunia. Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung.
(auh/abq)