Peristiwa memilukan terjadi di Ngawi, Jawa Timur. Seorang balita berusia 2 tahun meninggal dunia setelah diduga tanpa sengaja meminum cairan Pertalite yang disimpan di dalam botol bekas air mineral di rumahnya. Kejadian ini membuat warga sekitar syok dan keluarga korban larut dalam duka mendalam.
Kisah tragis itu bermula saat korban yang masih polos bermain di dalam rumah. Tanpa disadari keluarga, ada botol berisi Pertalite yang malam sebelumnya ditampung saat orang tuanya memperbaiki motor. Balita malang itu sempat mengadu ke neneknya sebelum akhirnya pingsan dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Berikut deretan fakta lengkap peristiwa yang menyita perhatian ini:
1. Korban Masih Balita Berusia 2 Tahun
Korban dalam insiden ini adalah balita berinisial MA, berusia 2 tahun. Bocah itu tinggal bersama keluarga di Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi. Kejadian bermula saat MA bangun pagi dan bermain di dalam rumah setelah dimandikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi bangun, anak mainan, mandi (dimandikan)," ujar sang kakek, Harianto, kepada detikJatim.
2. Ada Botol Berisi Pertalite di Dalam Rumah
Pertalite itu berada di dalam rumah lantaran malam sebelumnya orang tua korban memperbaiki sepeda motor yang mengalami masalah pada tangki bahan bakar. Cairan Pertalite dari tangki ditampung ke dalam botol bekas air mineral dan lupa dibuang.
"Itu semalam ada kendala pada motor. Motor bocor (bahan bakarnya) ditampung ke botol. Paginya lupa buang," jelas Harianto, Rabu (2/7/2025).
3. Balita Diduga Tak Sengaja Meminumnya Saat Bermain
Tanpa pengawasan, balita MA penasaran dengan cairan berwarna kebiruan di dalam botol. Ia lantas meminumnya. Merasa tidak enak dengan bau dan rasa cairan tersebut, balita ini berlari ke neneknya untuk mengadu.
"Mainan lagi tahu-tahu ada bensin diminum dan lari ke mbahnya (neneknya)," ulang Harianto.
4. Sempat Ditolong Keluarga Sebelum Pingsan
Mengetahui sang cucu menenggak bensin, keluarga panik. Mereka berusaha membuat korban memuntahkan cairan yang sudah telanjur tertelan dengan cara menggosok-gosok punggung dan memiringkan tubuhnya. Namun kondisi korban justru memburuk hingga pingsan.
"Punggungnya digosok-gosok, saya jungkir lagi dan langsung kita bawa ke RS karena tidak sadar," tutur Harianto.
5. Korban Meninggal di Rumah Sakit
Balita MA langsung dilarikan ke RSUD dr Soeroto Ngawi. Sayangnya, nyawa bocah itu tak dapat diselamatkan meski sempat mendapat perawatan di ruang gawat darurat.
"Punggungnya digosok-gosok, saya jungkir lagi dan langsung kita bawa ke RS karena tidak sadar," kata Harianto, menggambarkan detik-detik panik keluarganya.
6. Polisi Turun Tangan Selidiki Kasus Ini
Peristiwa tragis ini kini dalam penanganan pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Atis Gunadi menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti di lokasi.
"Kami masih melakukan penyelidikan," tegas AKP Atis Gunadi.
7. Keluarga Tak Menyangka Botol Pertalite Jadi Petaka
Kakek korban mengaku tak menyangka cairan Pertalite yang ditampung semalam bisa menjadi penyebab tragedi. Botol itu berada di dalam rumah tanpa disadari dapat dijangkau oleh cucunya yang masih balita.
(auh/hil)