Bayi berusia 2 tahun berinisial MA di Kelurahan Ketanggi, Ngawi meninggal setelah tak sengaja menenggak pertalite. Kakek korban, Harianto menuturkan awal mula kejadian nahas yang menimpa cucunya itu.
Harianto menyebut kejadian berawal saat orang tua korban tengah membetulkan motor yang rusak pada, Selasa (1/7) malam. Bahan bakar dari motor kemudian dikeluarkan dan ditampung dengan botol bekas.
"Itu semalam ada kendala pada motor. Motor bocor (bahan bakarnya) ditampung ke botol. Paginya lupa buang," kata Harianto, Rabu (2/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nahas, sekitar pukul 07.00 WIB, botol tersebut kemudian dibuat mainan dan tak sengaja diminum korban. Setelah menenggak pertalite, korban sempat berlari ke arah neneknya.
"Pagi bangun, anak mainan, mandi. Mainan lagi tahu-tahu ada bensin di minum dan lari ke mbahnya (neneknya)," terang Harianto.
Mengetahui korban menenggak pertalite, korban kemudian sempat mendapat pertolongan agar bensin yang tertelan keluar. Namun korban malah pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit.
"Punggungnya digosok-gosok, saya jungkir lagi dan langsung kita bawa ke RS karena tidak sadar," tutur Harianto.
Namun nasib berkata lain, korban kemudian dinyatakan meninggal saat dirawat di rumah sakit. Kasus itu kini tengah diselidiki polisi.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 2 tahun di Ngawi meninggal dunia setelah meminum bahan bakar jenis pertalite. Korban meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit.
Informasi yang dihimpun detikJatim, korban berinisial MA asal Kelurahan Ketanggi. Ia meninggal saat dalam perawatan di RSUD dr Soeroto Ngawi.
Kakek korban, Harianto mengatakan cucunya diketahui tak sengaja meminum pertalite pada Rabu (2/7) sekitar pukul 7.00 WIB. "Tadi pagi kejadian tidak sengaja minum bensin," ujar Harianto.
(dpe/abq)