Malam Terasa Lebih Dingin Saat Kemarau di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG

Malam Terasa Lebih Dingin Saat Kemarau di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 02 Jul 2025 14:15 WIB
Thermometer on snow shows low temperatures under zero. Low temperatures in degrees Celsius and fahrenheit. Cold winter weather twenty under zero.Thermometer on snow shows low temperatures under zero. Low temperatures in degrees Celsius and fahrenheit. Cold winter weather twenty under zero.
Ilustrasi suhu dingin (Foto: iStock)
Surabaya -

Suhu udara saat malam hari di Surabaya dan sekitarnya disebut mulai terasa lebih dingin saat malam hari. Padahal di siang hari cuaca sangat terik.

Hal itu seperti yang diungkapkan salah satu warga Surabaya, Setiawan (27). Menurutnya, suhu udara saat malam hari terasa lebih dingin akhir-akhir ini.

"Sudah beberapa hari ini ya sepertinya mulai terasa lebih dingin kalau malam. Saya baca-baca daerah lain seperti di Jakarta juga sama (terjadi fenomena suhu terasa lebih dingin)," ujar Setiawan kepada detikJatim, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan suhu ini pun jadi bahan perbincangan warga. Tak sedikit yang mengira kondisi tersebut dipicu oleh cuaca ekstrem atau peralihan musim.

Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa penurunan suhu saat malam hari memang umum terjadi pada musim kemarau.

ADVERTISEMENT

"Saat ini suhu minimum di wilayah Surabaya dan sekitarnya masih teramati 24-26 derajat celcius,"jelas Prakirawan BMKG Juanda, Shanas Prayuda.

Akan tetapi, Shanas mengatakan bahwa penurunan suhu udara bisa terjadi lebih parah jika tidak ada tutupan awan di langit.

"Biasanya suhu akan terasa lebih dingin jika tutupan awan hampir tidak ada yang menyelimuti langit, karena panas dari bumi akan keluar angkasa tanpa halangan dari awan," katanya.

Fenomena suhu udara yang mulai terasa lebih dingin ini juga umum dikenal sebagai bediding oleh masyarakat.

"Fenomena bediding biasanya terjadi pada bulan Juli-Agustus dan lazim terjadi pada musim kemarau," pungkas Shanas.




(auh/hil)


Hide Ads