Warga Demo Bentangkan Spanduk Tolak Premanisme di Terminal Arjosari

Warga Demo Bentangkan Spanduk Tolak Premanisme di Terminal Arjosari

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 01 Jul 2025 18:30 WIB
Aksi damai warga Arjosari tolak aksi premanisme.
Aksi damai warga Arjosari tolak aksi premanisme. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Warga dan pengelola Terminal Arjosari Malang melakukan aksi damai menolak premanisme dan anarkisme yang mengganggu ketertiban di area terminal. Aksi damai ini digelar buntut penganiayaan seorang anggota TNI beberapa waktu lalu.

Sejumlah massa pengunjuk rasa ini membentangkan spanduk tolak premanisme di Terminal Arjosar. Selanjutnya, mereka menggelar dialog bersama Kepala Terminal Tipe A (TTA) Arjosari, Mega Perwira Donowati dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Arjosari.

Warga menyampaikan keinginannya agar tercipta suasana yang lebih aman dan kondusif di sekitar terminal. Dalam pertemuan itu disampaikan 7 poin kesepakatan penting yang jadi dasar bersama dalam upaya pemberantasan premanisme dan peningkatan hubungan antara warga dan pengelola terminal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu poin utamanya adalah kesepakatan untuk menanggulangi segala bentuk premanisme yang beroperasi baik di dalam terminal maupun di area sekitarnya.

Kepala Terminal Tipe A (TTA) Arjosari Mega Perwira Donowati menyatakan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan yakni dengan mendata seluruh mandor dan juru penumpang jupang (jupang) yang bekerja di terminal.

ADVERTISEMENT

"Kami akan memastikan bahwa hanya mandor dan jupang yang terdaftar dan resmi dari perusahaan yang boleh bekerja di dalam terminal. Jika ada yang tidak resmi akan segera dikeluarkan," ujar Mega kepada wartawan di Terminal Arjosari, Selasa (1/7/2025).

Selain itu, pengelola terminal juga akan melakukan pemeriksaan rutin terhadap jupang dan mandor. Ini bertujuan untuk mencegah adanya oknum yang memanfaatkan posisi mereka dengan cara yang tidak sah.

Semua mandor dan jupang yang bekerja di Terminal Arjosari diminta untuk mengenakan rompi identitas yang mencantumkan nama perusahaan masing-masing sebagai bentuk transparansi dan legitimasi.

Selain upaya pemberantasan premanisme, Terminal Arjosari juga mengusulkan agar secara rutin mengadakan kegiatan keagamaan bersama warga. Kegiatan itu bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun hubungan yang lebih harmonis antara pengelola terminal dan warga sekitar.

"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap bisa menciptakan suasana yang lebih baik dan saling mendukung antara warga dan pengelola terminal," beber Mega.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan terkait zona merah bagi ojek online (ojol) di sekitar Terminal Arjosari yang mana sebelum ini telah beredar informasi menyebutkan bahwa sepanjang Jalan Raden Intan adalah zona merah untuk ojol.

Informasi itu dibantah oleh pihak Terminal Arjosari. Mega menegaskan bahwa zona merah untuk ojol hanya berlaku di pintu masuk dan keluar terminal, serta di seberang jalan, bukan di sepanjang jalan Raden Intan.

"Zona merah untuk ojol hanya ada di pintu masuk dan keluar terminal serta di seberang jalan, itu yang perlu kami luruskan," katanya.

Mega juga menambahkan bahwa ojek online diperbolehkan menurunkan penumpang di dalam terminal, tetapi tidak diperkenankan untuk menjemput penumpang dari area dalam terminal.

Korlap aksi damai warga tersebut, Ali Said menyampaikan bahwa warga Arjosari menyesalkan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu yang melibatkan aksi premanisme di terminal.

"Korbannya adalah salah satu tokoh masyarakat yang selama ini berperan aktif dalam pembinaan kami," ujar Ali terpisah.

Dia juga memastikan bahwa warga Arjosari mendukung penuh upaya pemberantasan premanisme dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Demi memastikan aksi itu berjalan efektif, pihak Terminal Arjosari bersama Polsek dan Danramil setempat berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan pelaporan yang melibatkan semua pemangku kepentingan.

"Jika ada laporan atau keluhan dari warga, kami akan segera menindaklanjutinya. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga kedamaian di lingkungan Arjosari," tegasnya.

Ali menuturkan, aksi damai ini juga menunjukkan warga Arjosari dan pihak pengelola terminal bersatu untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib. Mereka berharap agar kesepakatan yang telah dicapai dapat diterapkan dengan baik dan berkelanjutan.

"Semoga langkah-langkah yang telah diambil dapat memberikan dampak positif, baik bagi warga, terminal, maupun pengunjung yang menggunakan jasa transportasi di Terminal Arjosari," pungkasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads