Cara Petani Tembakau di Lamongan Antisipasi Kemarau Basah

Cara Petani Tembakau di Lamongan Antisipasi Kemarau Basah

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 01 Jul 2025 17:45 WIB
Petani tembakau di Lamongan gunakan media tanam sistem pot tray
Petani tembakau di Lamongan gunakan media tanam sistem pot tray. (Foto: Istimewa)
Lamongan -

Kemarau basah yang terjadi saat ini ternyata berimbas pada petani tembakau di Lamongan. Mengantisipasi banyaknya tembakau usia dini yang mati akibat curah hujan yang masih tinggi, petani tembakau di Kecamatan Bluluk menggunakan media tanam sistem pot tray.

Menanam tembakau dengan sistem pot tray ini seperti yang dilakukan oleh para petani tembakau yang ada di Desa Kuwurejo, Kecamatan Bluluk. Sistem tanam pot tray ini dinilai lebih tahan terhadap cuaca buruk dan juga tahan dari serangan hama.

"Sistem tanam tembakau denhan pot tray ini kami nilai lebih tahan cuaca yang dimana saat ini kemarau basah dan juga tahan hama," kata salah seorang petani tembakau dari Desa Kuwurejo, Kecamatan Bluluk, Yoyok saat berbincang dengan wartawan, Selasa (1/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoyok memaparkan, sistem pot tray ini diawali terlebih dahulu dengan menyemai bibit tembakau di lahan kosong yang luas dan terkena sinar matahari secara langsung. Setelah berusia sekitar 25 hari, bibit tembakau tersebut kemudian dilakukan pemilihan benih, yaitu memilih benih yang sehat.

"Benih tembakau yang terpilih ini kemudian dipindahkan ke media tanam pot tray dengan menggunakan media tanamnya adalah campuran pupuk dan juga tanah gembur," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, satu persatu tembakau muda ini disemai di pot tray hingga mencapai usia 15 hari. Selama berada di pot tray ini, jelas Yoyok, tetap dilakukan perawatan rutin dan penyiraman berkala. Nantinya, bibit tembakau yang ada di pot tray ini akan berakar subur dan siap untuk dipindah tanam ke lahan ladang atau sawah sehingga akan lebih cepat tumbuh dan kuat.

"Di lahan yang sudah disiapkan, kita membuat lubang dengan diameter sekitar dua centimeter untuk kemudian bibit tembakau yang sudah memiliki perakaran kuat satu persatu ditanam," terangnya.

Yoyok menyebut, dengan sistem ini petani mampu mengurangi potensi kematian tembakau di usia muda akibat curah hujan yang tinggi di musim kemarau basah saat ini. Bahkan, dengan sistem polybag atau pot tray ini, tanaman tembakau memiliki keunggulan lainnya, yakni tahan serangan hama serta memiliki batang yang kuat.

"Dengan sistem pot tray, petani akan diuntungkan karena modal yang dikeluarkan lebih efektif karena tidak berpotensi mati akibat curah hujan tinggi," imbuhnya.

Sebelumnya, dua pekan terakhir ini petani tembakau di lima kecamatan, yakni Kecamatan Sukorame, Bluluk, Modo, Ngimbang dan Kedungpring merugi. Pasalnya, tembakau mengalami gagal tanam akibat diguyur hujan di musim kemarau basah tahun ini. Tanaman yang berusia 2 pekan tidak tahan terhadap curah hujan tinggi hingga menyebabkan petani tembakau merugi hingga puluhan juta rupiah.




(auh/hil)


Hide Ads