Minum air putih sebelum tidur kerap dianggap sebagai kebiasaan yang menenangkan. Namun, belakangan muncul anggapan bahwa kebiasaan ini justru bisa merusak ginjal karena membuat organ tersebut bekerja lebih keras di malam hari. Benarkah demikian? Apakah waktu minum air bisa menentukan sehat atau tidaknya ginjal kita?
Banyak orang percaya bahwa ginjal, seperti tubuh kita, perlu istirahat saat malam. Dari sinilah muncul anggapan bahwa minum air putih sebelum tidur bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras dari seharusnya.
Tapi secara fisiologis, organ ginjal justru dirancang untuk bekerja selama 24 jam penuh, termasuk saat kita tertidur. Tak ada tombol jeda dalam sistem penyaring alami tubuh ini. Jadi, logikanya, apakah benar minum air malam hari berbahaya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak Ada Bukti Ilmiah
Hingga kini, tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa minum air sebelum tidur bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Situs kesehatan resmi seperti Alodokter menjelaskan bahwa kebiasaan ini tidak memicu penyakit ginjal/
Dengan catatan, selama jumlah asupan cairannya masih dalam batas normal. Artinya, selama seseorang minum dalam porsi wajar, ginjal tidak akan mengalami tekanan berlebih hanya karena waktu minumnya berada di malam hari.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Meski tidak merusak ginjal, minum air dalam jumlah banyak sesaat sebelum tidur bisa menimbulkan efek lain yang cukup mengganggu, yakni nocturia, atau sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari.
Hal ini dijelaskan dalam MedlinePlus, situs medis yang dikelola US National Library of Medicine. Bagi sebagian orang, terutama lansia atau yang memiliki kondisi medis tertentu, ini bisa menurunkan kualitas tidur secara signifikan.
Satu atau dua gelas air putih sebelum tidur tergolong aman bagi orang sehat. Bahkan, tubuh tetap memerlukan hidrasi selama beristirahat. Yang perlu dihindari adalah minum berlebihan dalam waktu singkat, misalnya langsung minum 3-4 gelas menjelang tidur.
Ini tidak hanya memicu rasa tidak nyaman, tapi juga berisiko menyebabkan gangguan tidur akibat keinginan buang air yang mendesak. Konsumsi cairan sebelum tidur tidak berdampak negatif bagi ginjal, selama tidak disertai kondisi medis seperti gagal ginjal atau gangguan metabolik lain.
Daripada fokus pada larangan waktu minum, yang lebih penting adalah membagi asupan cairan secara merata sepanjang hari. Jangan sampai dehidrasi di siang hari, lalu mencoba menebusnya dengan banyak minum air saat malam. Tubuh akan bekerja lebih baik jika hidrasi dijaga konsisten dari pagi hingga malam.
Jika memiliki riwayat penyakit ginjal, diabetes, atau sedang menjalani pengobatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter soal kebutuhan cairan harian. Namun untuk kebanyakan orang sehat, segelas air putih sebelum tidur justru membantu menjaga fungsi tubuh tetap seimbang selama tidur malam.
Minum air putih sebelum tidur tidak merusak ginjal. Tidak ada bukti ilmiah dari situs kesehatan resmi yang mendukung klaim tersebut. Ginjal bekerja terus-menerus, termasuk saat malam, dan tetap membutuhkan cairan untuk berfungsi optimal. Yang perlu diperhatikan hanyalah jumlah dan waktunya.
(auh/irb)