Gereja Satu Jam Saja (GSJS) yang berada di dalam Mal Tunjungan Plaza mendadak viral. Penyebabnya, pendeta di gereja tersebut bagi-bagi emas ke para jemaatnya.
Video bagi-bagi emas itu banyak beredar di berbagai di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, hingga YouTube. Video tersebut pun menuai beragam respon.
Ada yang heran di tengah harga emas yang melambung, namun ada pula yang penasaran untuk apa emas tersebut dibagikan kepada jemaah. Adapun nilai emas yang dibagikan seberat 0.001 gram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
adalah Pendeta Samuel Gunawan (57) sosok di balik aksi bagi-bagi emas tersebut. Menurutnya, respon jemaat sangat antusias dengan aksi yang dilakukan.
"Pertama saya bagi responnya juga luar biasa. Mereka itu antusias sampai bikin di YouTube-YouTube itu. Mereka bikin apa? Di kontennya. Saya nggak ngerti istilahnya itu," kata Samuel kepada detikJatim, Selasa (1/7/2025).
Samuel menjelaskan bahwa pembagian emas ini sudah dilakukan dua kali sejak April 2025, lalu berlanjut lagi di bulan Juni 2025. Logam mulia itu pun dibeli dengan dana pribadinya.
Total sudah ada 10 ribu jemaat yang telah menerima logam mulia tersebut. "Saya punya rencana nanti September. Lalu terakhir Desember. Jadi tahun ini empat kali rencana begitu," jelasnya.
Samuel lantas mengungkapkan alasan di balik aksinya. Menurutnya, emas adalah simbol harapan bagi banyak orang. Di tengah kehidupan yang sulit, emas bisa jadi pengingat bahwa masih ada yang peduli.
"Ternyata itu kok kepingin ya (membagikan emas) umat ini juga biar dikit-dikit punya lah. Akhirnya saya doa kepada Tuhan dan dikasih jalan (untuk berbagi)," tuturnya.
Bagi Samuel, ajaran yang ia pegang sederhana, semakin memberi, semakin diberkati. Ia menyebut bahwa hidup bukan soal menimbun kekayaan.
"Banyak orang menimbun, menimbun, menimbun. Padahal mati ya nggak dibawa. Kita dari tanah kembali ke tanah. Jadi, mau apa hidup ini? Banyak orang egois. Jadi, hidup banyak untuk dirinya sendiri," katanya.
Tidak hanya emas, ternyata Gereja GSJS juga kerap memberikan beras, uang, cokelat, mangga, hingga donat kepada jemaat. Semua itu dibelinya dari uang pribadi. Ia merasa terpanggil, bukan untuk mengambil, tapi untuk memberi.
"Memang saya tujuan jadi pendeta kan bukan untuk mengambil. Iya. Menjadi hamba Tuhan ini, saya dulu pengusaha juga. Saya jadi hamba Tuhan ini, justru saya ingin memberi," tegasnya.
Samuel sendiri sudah mengabdi ke gereja itu sejak tahun 2010 silam. Nama gerejanya juga unik, yakni "Satu Jam Saja". Nama gereja itu mengandung harapan agar jemaat tak lagi malas datang ke gereja.
"Dulu tuh banyak orang ke gereja ngantuk, capek, bilang nggak sempat. Jadi satu jam aja. Ayo sempatin satu jam untuk Tuhan," ucapnya.
Meski aksinya viral, namun Samuel menegaskan tujuannya bukan mencari ketenaran. Sebaliknya ia berharap aksinya hanya untuk kebaikan terhadap sesama sekaligus menumbuhkan pengharapan bagi umat.
"Saya lihat banyak orang yang ingin punya emas, nggak bisa. Tapi kepingin. Harapan itu lho, yang kadang orang nggak punya. Saya digerakkan (membantu) orang-orang yang punya harapan. Kadang-kadang kalau nggak punya harapan ini kan bisa putus asa," pungkasnya.
(auh/abq)