Wamen PU Cek Raya Porong yang Sering Banjir: Jangan Terulang Lagi

Wamen PU Cek Raya Porong yang Sering Banjir: Jangan Terulang Lagi

Suparno - detikJatim
Jumat, 27 Jun 2025 22:40 WIB
Wamen PU didamping jajaran dari Kemen PU dan dinas terkait mengecek kolam portensi penampung banjir di Jalan Raya Porong, Sidoarjo.
Wamen PU didamping jajaran dari Kemen PU dan dinas terkait mengecek kolam portensi penampung banjir di Jalan Raya Porong, Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti meninjau kondisi Jalan Raya Porong, Sidoarjo yang kerap banjir dan mengalami penurunan tanah. Dalam kunjungan itu Diana mengevaluasi sistem penanganan banjir dan menyoroti pentingnya pencegahan agar kondisi serupa tidak kembali terjadi.

"Kemarin kami terima laporan soal banjir di Jalan Raya Porong, bahkan warga juga menyampaikan keluhan. Makanya saya langsung cek ke lapangan," kata Diana saat mengecek embung Ketapang di Jalan Raya Porong, Jumat (27/6/2025).

Diana mengatakan dari hasil koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan Pelaksana Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS), diketahui bahwa sudah ada langkah-langkah mitigasi banjir yang diterapkan, termasuk penggunaan kolam portensi dan 6 pompa aktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pompa itu hidup kok saat banjir kemarin. Tapi karena curah hujan sangat tinggi, bahkan mencapai 100 mm, tetap terjadi genangan. Itu pun baru sekali dalam 10 bulan terakhir," jelas Diana.

Ia menyebutkan ada kemungkinan kapasitas kolam portensi yang ada saat ini belum cukup menampung volume air saat hujan ekstrem. Oleh karena itu pihaknya akan menghitung ulang kebutuhan daya tampung kolam dan menyiapkan pompa mobile sebagai langkah cepat penanganan darurat.

ADVERTISEMENT

"Saya minta ke PPLS untuk hitung, perlu tambah berapa kapasitas kolamnya. Kalau ada pompa mobile, nanti bisa dipinjamkan ke Brantas, jadi kalau banjir bisa langsung tanggap," imbuhnya.

Tak hanya soal banjir, Diana juga menyoroti kondisi penurunan tanah di beberapa titik jalan yang disebabkan tanah dasar yang lunak dan aktivitas geologi di sekitar lokasi. Penanganan dilakukan dengan pelapisan ulang tanggul dan penguatan dengan metode minseismik agar tanggul tidak mudah turun kembali.

"Tanahnya lunak banget, bahkan ada yang sampai minus 30. Ini kondisi alam, jadi kita harus jaga betul," ujarnya.

Sementara itu, Kepala PPLS Pusat, Maksal Saputra, mengatakan pihaknya mendeteksi beberapa titik yang mengalami penurunan tanah hingga 30 cm per tahun, terutama di sekitar tanggul.

"Kalau tanggul, tiap dua tahun kita tinggikan. Tapi kalau jalan, itu ranahnya teman-teman di Bina Marga," kata Maksal.

Ia memastikan bahwa meski terjadi penurunan dan genangan sesaat saat hujan deras, Jalan Raya Porong dan Jalan Arteri masih layak digunakan. "Pompa kami selalu siap ketika curah hujan tinggi, jadi kami tetap bisa bantu penanganan di lapangan," pungkasnyaFoto Suparno nodhor




(dpe/irb)


Hide Ads