Hujan deras yang mengguyur wilayah Porong, Sidoarjo selama lebih dari tiga jam pada Senin (16/6/2025) malam menyebabkan banjir parah di sejumlah titik, termasuk di Jalan Raya Porong Lama. Akibatnya, ruas jalan penghubung utama antara Sidoarjo dan Malang itu terpaksa ditutup total dari dua arah.
Penutupan dilakukan karena ketinggian air yang menggenangi jalan mencapai antara 50 hingga 70 sentimeter. Banjir mulai merendam jalan sejak pukul 20.30 WIB, sementara hujan deras diketahui turun sejak pukul 18.00 WIB hingga reda sekitar pukul 22.00 WIB.
Petugas melakukan pengalihan arus lalu lintas dari arah Sidoarjo melalui Jalan Flamboyan ke Jalan Arteri Porong. Sementara dari arah Surabaya, kendaraan dialihkan mulai dari Bundaran Tanggulangin ke arah Jalan Arteri Porong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Banjir Rendam Jalur KA di Porong Sidoarjo |
Namun, kondisi itu tidak menyurutkan niat sebagian besar pengendara roda dua. Mereka nekat melintas melalui jalur tanggul penahan lumpur Lapindo di sisi timur jalan utama Surabaya-Malang. Jalan alternatif darurat itu sebetulnya tidak diperuntukkan bagi lalu lintas harian karena permukaannya yang licin dan sempit.
"Saya tidak tahu jalan alternatif lain, jadi ikut pengendara lain lewat tanggul. Meski jalannya licin, saya lebih pilih itu daripada tersesat," ujar Indah (26), warga Pasuruan yang saat itu hendak menuju Surabaya bersama rekannya, Selasa (17/6/2025).
Hal senada disampaikan oleh Sudiro (38), warga Pandaan yang setiap hari bekerja di kawasan Rungkut Industri, Surabaya. Ia mengaku baru pertama kali melewati tanggul lumpur tersebut.
"Ini pertama kalinya saya lewat sini. Jalannya memang licin, tapi saya nekat karena takut terlambat kerja kalau harus memutar lewat Jalan Arteri Porong," ujar Sudiro.
Hingga Selasa pagi, genangan air masih belum surut dan Jalan Raya Porong Lama di wilayah Desa Siring, Kecamatan Porong, masih ditutup untuk semua jenis kendaraan. Warga diimbau untuk berhati-hati dan mematuhi arahan petugas di lapangan.
(irb/hil)