Video aktivitas pemasangan bendera Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berukuran besar di Jepang viral di media sosial. Aktivitas itu disebut mendapat cibiran netizen Jepang.
Di dalam video berdurasi 33 detik yang dikirimkan ke akun Instagram @localpridegarage itu tampak bendera PSHT dibentangkan di sebuah jembatan yang melintasi sebuah sungai.
Tampak pada pada bagian atas bendera itu tertulis 'PSHT Madiun' sedangkan di bawah tertulis 'Rantau Japan'. Dua orang di sudut atas bendera, baik di kanan dan kiri diduga telah mengikat bendera itu di jembatan.
Saat kamera bergerak, tampak sejumlah orang yang juga memakai kaus hitam-hitam tampak berkumpul di rerumputan terbuka di tepi sungai. Salah satu dari mereka tampak mengabadikan momen itu dengan ponselnya.
"Bentangkan Spanduk Besar Di Fasilitas Umum, Komunitas Silat Madiun Mendapat Sorotan Netizen Di Jepang," demikian keterangan pada foto pada slide pertama kiriman carousel itu.
Lalu pada slide terakhir dari 3 slide yang ada, akun @localpridegarage menampilkan tangkapan layar kiriman salah satu netizen Jepang pemilik akun @ryuzin_001 yang mengomentari aktivitas tersebut dengan tulisan berhuruf kanji.
Pengunggah menyertakan tulisan yang diduga terjemahan dari kiriman netizen Jepang itu. Berikut isi tulisan tersebut.
"Orang Indonesia selalu menimbulkan masalah. Terlalu banyak orang yang tidak mengikuti aturan dan bergerak egois, tidak peduli di mana mereka berada. Itu sebabnya sulit dipercaya dan mengganggu lingkungan sekitar."
Sontak, kiriman itu turut dibanjiri komentar minor netizen Indonesia. Hingga Jumat dini hari pukul 01.00 WIB, kiriman yang diunggah 3 hari lalu ITU telah mendapat 40 ribu lebih suka, 13 ribu lebih komentar, dan dibagikan lebih dari 10 ribu kali.
Menanggapi kiriman video viral itu, Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun R Moerdjoko Hadi Wiyono mengaku belum menerima laporan apapun mengenai video itu.
"Videonya yang mana ya? Kami belum tahu," ujar Moerdjoko saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (26/6).
Karena belum mendapatkan informasi mengenai itu, orang nomor satu di organisasi pesilat terbesar di Indonesia itu akan segera mengumpulkan para pengurus PSHT Pusat Madiun untuk menelusuri video itu.
"Kami punya kepengurusan ada humas dan lain-lain,nanti kami akan bagi tugas," kata Moerdjoko.
Moerdjoko menegaskan bahwa aksi pembentangan bendera PSHT di Jepang itu bukan merupakan bagian dari arahan PSHT pusat. Karena itulah dia perlu lebih dulu melakukan penelusuran melalui pengurus terkait.
"Kita tidak pernah membentangkan (logo PSHT Di Jepang). Kita punya lembaga hukum dan tim humas nanti coba tim humas ketuanya pak Dansatbrimob (Komandan Satuan Brimob Polda Jatim). Kalau memang begitu (terkait pembentangan bendera PSHT) kami akan melakukan penelusuran," ujar Moerdjoko.
Sejumlah netizen Indonesia tidak kalah pedas dalam mencibir aktivitas di dalam video yang telah menuai reaksi sangat minor dari netizen Jepang. Berikut sejumlah komentar netizen di Tanah Air.
"Go internasional kelas kampungan 😂," komentar @dan**_a****ista.
"HAMA🔥," ujar @lens****a.s****s.
"Meresahkan 😂," kata @xy****ns_.
"Hiburan e wong netral 🤣🤣🤣," sebut @u**_b****sak.
"Hama! Iya maaf ya tapi sadar aja dan akui! Malu banget malu asli," kata @r.r****l.a***l_.
"LPK MANA NIH cabut izin nya dan pulangkan semua tuh," ujar @iq**l_m*0.
"Bukan mereka yg dirugikan, tapi KITA!!!" Kata @ro***b.
"Sungguh ironis, dan bukti fanatisme buta merusak ekosistem kesadaran manusia," ujar @pe****or_81.
Simak Video "Video Gol Demi Gol Jepang Bikin Indonesia Kocar-kacir"
(dpe/abq)