Jagat maya tengah dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan aksi sejumlah orang membentangkan bendera Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di sebuah jembatan di Jepang. Video berdurasi 33 detik itu viral di media sosial dan memicu polemik, bukan hanya di kalangan netizen Indonesia tapi juga masyarakat Jepang.
Alih-alih membanggakan, aksi ini justru menuai cibiran pedas dari netizen Jepang yang menilai tindakan tersebut arogan dan mengganggu ketertiban umum. Ramai pula komentar netizen Indonesia yang ikut merasa geram dan malu atas aksi tersebut. Berikut deretan fakta yang dirangkum dari peristiwa viral ini:
Fakta-Fakta Viral Bendera PSHT di Jepang:
1. Video Viral Bendera PSHT Dibentangkan di Jembatan Jepang
Video berdurasi 33 detik memperlihatkan sebuah bendera besar PSHT dengan tulisan 'PSHT Madiun' di bagian atas dan 'Rantau Japan' di bagian bawah, dibentangkan di sebuah jembatan yang melintasi sungai di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua orang tampak mengikat bendera tersebut di sisi kanan dan kiri jembatan. Sejumlah orang lainnya berkumpul di tepi sungai, sebagian mengenakan kaus hitam-hitam, tampak mengabadikan momen itu.
2. Dapat Cibiran Netizen Jepang
Dalam unggahan akun Instagram @localpridegarage, ditampilkan tangkapan layar komentar salah satu netizen Jepang dengan akun @ryuzin_001. Ia menulis dalam huruf kanji yang diterjemahkan berbunyi:
"Orang Indonesia selalu menimbulkan masalah. Terlalu banyak orang yang tidak mengikuti aturan dan bergerak egois, tidak peduli di mana mereka berada. Itu sebabnya sulit dipercaya dan mengganggu lingkungan sekitar," tulisnya.
Komentar itu sontak viral dan menjadi bahan diskusi netizen Indonesia.
3. Ketua Umum PSHT Madiun Buka Suara
Menanggapi video tersebut, Ketua Umum PSHT Pusat Madiun R Moerdjoko Hadi Wiyono mengaku belum mendapat laporan apa pun.
"Videonya yang mana ya? Kami belum tahu," ujar Moerdjoko saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (266).
4. Berjanji Akan Telusuri
Karena belum mendapatkan informasi mengenai itu, orang nomor satu di organisasi pesilat terbesar di Indonesia itu akan segera mengumpulkan para pengurus PSHT Pusat Madiun untuk menelusuri video itu.
"Kami punya kepengurusan ada humas dan lain-lain, nanti kami akan bagi tugas," kata Moerdjoko.
5. Tak Ada Arahan Resmi dari PSHT
Moerdjoko juga menegaskan bahwa aksi pembentangan bendera itu bukan bagian dari instruksi PSHT pusat.
Moerdjoko menegaskan bahwa aksi pembentangan bendera PSHT di Jepang itu bukan merupakan bagian dari arahan PSHT pusat. Karena itulah dia perlu lebih dulu melakukan penelusuran melalui pengurus terkait.
"Kita tidak pernah membentangkan (logo PSHT Di Jepang). Kita punya lembaga hukum dan tim humas nanti coba tim humas ketuanya pak Dansatbrimob (Komandan Satuan Brimob Polda Jatim). Kalau memang begitu (terkait pembentangan bendera PSHT) kami akan melakukan penelusuran," ujar Moerdjoko.
6. Netizen Indonesia Ikut Geram
Tak hanya netizen Jepang, netizen Indonesia pun ramai meluapkan kekesalan di kolom komentar. Seperti akun @danaista yang menyebut: "Go internasional kelas kampungan π."
Berikut sejumlah komentar netizen di Tanah Air.
"Go internasional kelas kampungan π," komentar @dan**_a****ista.
"HAMAπ₯," ujar @lens****a.s****s.
"Meresahkan π," kata @xy****ns_.
"Hiburan e wong netral π€£π€£π€£," sebut @u**_b****sak.
"Hama! Iya maaf ya tapi sadar aja dan akui! Malu banget malu asli," kata @r.r****l.a***l_.
"LPK MANA NIH cabut izin nya dan pulangkan semua tuh," ujar @iq**l_m*0.
"Bukan mereka yg dirugikan, tapi KITA!!!" Kata @ro***b.
"Sungguh ironis, dan bukti fanatisme buta merusak ekosistem kesadaran manusia," ujar @pe****or_81.
(irb/hil)