.webp)
Peredaran narkotika jenis ganja masih marak ditemukan di wilayah Malang Raya. Para pengedar narkotika di Malang banyak yang menyasar para pemuda atau mahasiswa.
Kepala BNNP Jawa Timur Brigjen Pol Awang Joko Rumitro mengatakan, berdasarkan data BNN, jumlah kasus penyalahgunaan narkotika jenis ganja cukup tinggi dibandingkan dengan narkotika jenis lain.
"Dari data yang saya terima, di wilayah Malang Raya ini yang rawan adalah peredaran Ganja. Bahkan, di tahun 2024 mencapai 262 kilogram dan 2025 sudah sampai 18 kilogram," kata Awang kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awang menambahkan, khusus di wilayah Malang Raya sejak Januari-Juni 2025 sudah terungkap 4 kasus peredaran ganja. Dari ungkap kasus tersebut, diketahui bahwa sasaran utama para pengedar adalah mahasiswa.
"Selama 2025 saya mengungkap 4 TKP di Malang soal ganja semua. Ganja rawan dan sasaran dari mereka mahasiswa," terangnya.
"Sejauh ini, dari keterangan tersangka (yang kami amankan), kemudian hasil analisa berdasarkan data dan keterangan saksi bahwa tersangka ini pasarnya mahasiswa," imbuhnya.
Dari situ, Awang menghimbau kepada golongan muda utamanya mahasiswa untuk berhati-hati dalam bergaul dan hindari narkotika. Sebab, narkotika sangat berbahaya bagi kesehatan dan masa depan.
"Jadi pada kesempatan ini kami menghimbau mahasiswa untuk berhati-hati. Anda rawan menjadi sasaran bandar untuk mendistribusikan narkoba," pesannya.
"Tolong berhati-hati dalam bergaul, apabila menemukan orang" yang berusaha membujuk dan menawarkan, terutama ganja atau cimeng, tolong hati-hati dan kalau bisa segera laporkan ke masyarakat atau pihak bewajib," pungkasnya.
(auh/abq)
