Aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali menunjukkan peningkatan. Kolom api yang tampak dari semburat sinar di pusat erupsi gunung tersebut membesar hingga dua kali lipat. Fenomena ini terekam jelas lewat kamera inframerah yang dipasang di sekitar kawasan gunung pada malam hari.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Agung Tri Subekti menyampaikan pentingnya bagi tim pengamat untuk menyimpulkan sumber cahaya api yang muncul selama dua malam terakhir.
"Kolom yang tampak lebih besar itu juga mengindikasikan pijar apinya semakin besar. Pagi ini tim pengawas berangkat ke Sumberwringin Bondowoso dan diperkirakan hasilnya akan keluar esok hari," kata Agung saat dalam perjalanan menuju titik pemantauan, Sabtu (21/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberangkatan tim pengawas tersebut bertujuan menambah data guna memastikan apakah kolom api yang membesar itu berasal dari lava pijar atau hanya gas panas.
"Diperkirakan suplai material panas semakin besar, mau dipastikan apakah sudah lava pijar atau masih gas panas. Makanya kita perlu drone," terang Agung lebih lanjut.
Jika sumber cahaya itu dipastikan berupa lava pijar, maka artinya cairan magma telah mencapai permukaan bumi dan berpotensi memicu erupsi eksplosif. Lava pijar sendiri adalah cairan magma panas membara yang keluar dari pusat letusan gunung berapi.
Agung mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Raung untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas pendakian. Meski status gunung saat ini masih berada di level Waspada, potensi kondisi tak terduga tetap harus diantisipasi.
Sebagai informasi, erupsi disertai cairan magma memiliki beberapa ancaman serius, di antaranya aliran lava dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk kebakaran hutan, lahan pertanian, dan permukiman penduduk.
Lalu, aliran lava yang disertai letusan juga bisa memunculkan awan panas atau wedus gembel, abu vulkanik, dan gas berbahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
(erm/hil)